Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEKASIH Dito Mahendra, Nindy Ayunda mengaku sempat diteror oknum TNI ketika pergi ke Palembang, Sumatra Selatan pada 1 April 2023. Namun, belum terungkap rumah siapa yang ingin disambangi Nindy Ayunda di Palembang sampai akhirnya diteror oknum militer.
Pengacara Nindy Azvant Ramzi Utama belum bisa mengungkap rumah siapa yang hendak didatangi Nindy Ayunda di Palembang Menurut dia, kliennya memang tujuannya ingin bersilaturahmi terbang ke Palembang. Tapi, ia tidak mengetahui detailnya terkait siapa orang ini.
“Detailnya saya kurang tahu, baiknya Mbak Nindy yang jelaskan. Namun, setau saya Mbak Nindy ingin bersilaturahmi,” kata Azvant
Ia menambahkan, saat itu Nindy mau menemui seseorang tapi diteror sekitar 10 orang serta dihalangi. Sehingga, akhirnya tidak terjadi pertemuan yang diharapkan.
“Alamat pasti juga saya tidak mengetahuinya. Hanya berdasarkan cerita dari Mbak Nindy, nama daerahnya Tangga Buntung,” ungkapnya.
Mendapat aksi teror, penyanyi itu langsung mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Sebab, Nindy mengaku mendapat aksi teror begitu ingin pulang ke rumahnya Jakarta Selatan dari Palembang. Sepertinya, ia merasa diikuti saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
“Sekali lagi, kami jelaskan bahwa kedatangan saya ke LPSK adalah terkait intimidasi yang dilakukan oleh oknum TNI AD berinisial HS dan kawan-kawan karena kepergian saya ke Palembang. Untuk kronologis kejadian di Palembang akan saya sampaikan segera,” jelas Nindy.
Namun begitu, Nindy menegaskan tidak ada niat untuk menyerang institusi TNI. Nindy sangat menghormati TNI apalagi matra Angkatan Darat yang dipimpin Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
“Kami tidak menyerang apalagi menyalahkan institusi dan saya menghormati TNI AD,” ujarnya.
Buktinya, Nindy menyebut pascapengepungan pada hari Sabtu, 8 April 2023, ada anggota yang dikirim oleh TNI AD dan diterima serta disambut dengan baik di rumahnya. Saat itu, kata dia, anggota tersebut menyampaikan datang atas perintah komandan Pusintelad untuk bersilaturahmi.
“Menyampaikan maaf atas kejadian tanggal 1-2 April, dan menyatakan akan membantu, dan menjaga saya serta keluarga,” ungkapnya.
Sementara Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo mengatakan laporan Nindy Ayunda sedang diteliti. Menurut dia, subjek yang dilindungi LPSK berdasarkan aturan yaitu saksi, korban, pelapor, pelaku yang bekerja sama (JC) dan ahli.
"Baru ajukan permohonan ke Biro Penelaahan Permohonan, masih harus diinvestigasi dan asesmen," kata Hasto.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari membantah prajurit TNI yang datang melakukan teror, ancaman, hingga intimidasi kepada Nindy.
"Anggota TNI AD mendatangi alamat-alamat yang diduga didiami oleh Dito Mahendra untuk menyelidiki informasi terkait dokumen senjata api ilegal yang diklaim oleh Dito sebagai senjata dari Diponegoro Shooting Club," tuturnya. (Ant/H-3)
Presiden RI Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
"Waktu itu saya harus putuskan dengan situasi dan kondisi, tentunya dilatarbelakangi dengan informasi dari Kapolda, Gubernur, Pol PP," ujarnya di Gelanggang Universitas Trisakti.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, secara simbolik, menyematkan selendang Duta Bapak Asuh Anak Stunting kepada Jenderal Dudung, sekaligus menandai dimulainya program Bapak Asuh Anak Stunting.
Total ada 23 Kelompok Umur (KU) di turnamen yang digelar.
Kecelakaan tunggal itu terjadi lantaran pengemudi mengantuk sehingga keluar dari badan jalan.
Peninjauan TNI AD Manunggal Air merupakan salah satu rangkaian kunjungan kerja KSAD ke wilayah Kodam IX/Udayana, NTT.
Dito Mahendra diharapkan memenuhi panggilan Bareskrim terkait kepemilikan senjata ilegal yang ditemukan saat pengeledahan yang dilakukan KPK.
Polisi periksa AR adik Nindy Ayunda, terkait kasus dugaan perkara menyembunyikan tersangka Dito Mahendra kepemilikan senjata api ilegal.
PENYANYI Nindy Ayunda membantah tinggal satu rumah dengan tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal, Dito Mahendra. Namun, dia mengakui berpacaran dengan Dito.
BARESKRIM Polri, telah rampung melakukan pemeriksaan terhadap penyanyi Nindy Ayunda, atas kepemilikan senjata api Ilegal Dito Mahendra.
Polisi akan memanggil Ketua RT tempat tinggal Dito Mahendra dan pengasuh anak dari Nindy Ayunda buntut kasus kepemilikan senjata ilegal.
Dugaan Nindya Ayunda melakukan perintangan penyidikan dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal Dito Mahendra di dalami melalui sekuriti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved