Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ANGGOTA Komisi III DPR RI Santoso mengaprisiasi program Polri dalam upaya menciptakan kedamaian menjelang sampai dengan pasca-Pemilu 2024, dengan membentuk Rumah Kebangsaan di setiap daerah.
"Efektivitas Rumah Kebangsaan itu harus dapat diwujudkan dalam menciptakan kedamaian antar warga bangsa dalam menghadapi Pemilu 2024,” kata Santoso, Minggu (16/4).
Dipaparkan Santoso, sudah menjadi tugas Polri untuk menciptakan kedamaian serta ketertiban di masyarakat. Sehingga ada atau tidak ada program ini, Polri harus menciptakan perasaan aman masyarakat.
Baca juga: Wapres Berpesan Jaga Komitmen Kebangsaan
Santoso juga berpesan agar progran itu jangan sampai malah dimanfaatkan untuk memenangkan salah satu kontestan Pileg & calon di Pilpres 2024.
Baca juga: Ceramah Politik di Rumah Ibadah Dibolehkan? Mahfud MD: Politik Kebangsaan, bukan Praktis
Dengan Rumah Kebangsaan, kata Santoso, Polri harus makin menunjukkan netralitasnya dalam Pemilu 2024 serta makin besar perannya dalam menciptakan ketenagan dan ketertiban bagi masyarakat jelang Pemilu 2024 dimana capres cawapresnya adalah para pendatang baru.(RO/S-4)
Berbagai langkah kreatif harus terus diupayakan dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki bangsa ini kepada generasi penerus.
PERMASALAHAN bangsa saat ini semakin beragam sehingga diperlukan langkah penguatan kebangsaan generasi muda agar mampu menjawab dan mengatasi tantangan tersebut.
KETUA Umum Ahlulbait Indonesia (ABI) Zahir Yahya menilai untuk menghadapi tantangan di Indonesia yang kompleks, Islam dan kebangsaan harus berjalan beriringan.
Imigrasi Jakarta Barat, Denny Priyankasetya mengatakan mulai 2025, sampul paspor tak lagi berwarna biru kehijauan berganti pada latar belakang merah dengan tulisan putih
SEBAGAI bangsa, sesungguhnya kita tengah kehilangan narasi. Kehilangan--meminjam istilah Bagus Mulyadi--akan letaknya di dalam kosmos kehidupan ini.
Melestarikan seni wayang menjadi bagian penting dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan, seperti yang tercermin dalam Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Terima kasih kepada pembaca yang setia berlangganan yang tetap percaya media cetak ialah produk sebuah peradaban yang amat panjang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved