Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Wacana pembentukan koalisi besar makin santer terdengar beberapa minggu belakangan ini. Partai-partai seperti Gerindra, PKB, hingga Perindo mulai melakukan pertemuan yang diduga membahas kemungkinan membentuk koalisi besar untuk Pemilu 2024. Sementara itu, partai NasDem menyatakan kecil kemungkinan mereka bergabung dengan koalisi besar jika nantinya koalisi tersebut benar terwujud.
Ketua DPP NasDem, Fauzi Amro mengatakan kemungkinan kecil bergabung dengan koalisi besar. Namun, ia mengumpamakan seluruh wacana yang berkaitan dengan Pemilu 2024, seperti orang yang sedang menjalin kisah cinta, yakni memiliki alur.
"Nah kalau sekarang ini kan semuanya masih wacana, orang masih PDKT (pendekatan), pacaran, baik partai maupun capres cawapres. Undangan juga belum disebar, pengantennya juga belum tau, tanggal pelaksanaan juga belum tau. Belum nikah, jadi bersabar aja," tukas Fauzi.
Baca juga: Pengamat Nilai Koalisi Besar Tak Mudah Berkongsi
Meski demikian, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menjunjung tinggi kesetiaan diantara ketiganya. Hingga kini NasDem selalu menganggap bahwa ketiga partai yang tergabung dalam KPP ini solid, karena mereka selalu kompak menekankan bahwa kepentingan internal diatas segalanya.
"Ya kalau lihat kondisi kayak gini, ya agak beratlah masuk ke koalisi besar. Karena pasca 2024, target Ketum kan maksimal dukung Pak Jokowi sampai 2024, setelahnya kita udah ada Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP)," ujar Fauzi kepada wartawan, Kamis (13/4).
Kemudian ia menambahkan saat ini NasDem bersama dengan PKS dan Demokrat telah berkomitmen untuk tetap bersama di Koalisi Perubahan.
Baca juga: PDIP Hargai Rencana Pembentukan Koalisi Besar
"Pertama sudah kesepakatan, ada MoU bahwa tidak ada dusta dari ketiga partai (NasDem, PKS, Demokrat) ini. Tidak boleh ada yang mundur, tidak boleh ada yang kecewa dan tidak boleh ada yang berkhianat. Nah itulah fakta integritas sudah di tanda tangani oleh Anies dan Ketua Umum masing-masing,” katanya.
Fauzi juga mengakui bahwa semua komunikasi politik yang terbangun adalah hal yang wajar. Namun, NasDem masih berkomitmen untuk terus mendukung Jokowi hingga 2024. KPP pun selalu optimis dengan segala kemungkinan yang akan terjadi didepan.
"Ya enggak lah, kita kan namanya demokrasi ya. Yang namanya demokrasi kan sah-sah saja. Kita sepakat seperti pesan Ketum, kita dukung Pak Jokowi sampai 2024 baik lahir maupun batin. Persoalan nanti koalisi pasca 2024, ya kita tidak tahu. Kan orang bukan lihat partainya, orang lihat figure-nya. Percuma kalau banyak partai tapi kalah, sedikit partai bisa menang. Seperti Anies sudah membuktikan di DKI sudah menjadi winner padahal di dukung oleh sedikit partai, yang InsyaAllah akan jadi winner di Presiden nanti," kata Fauzi.
(MGN/Z-9)
Kelima parpol yang berkoalisi yakni PKB, PKS, Demokrat, PAN, serta PDI Perjuangan
Dengan koalisi ini, kedua partai berupaya membangun Kota Tasikmalaya bersama-sama
Nota kesepahaman ditandatangai Ketua NasDem Kabupaten Bandung H Agus Yasmin dan Ketua DPD PKB Kabupaten Bandung HM Dadang Supriatna.
Dadang Supriatna mengatakan DPP PKB memberikan mandat kepada dirinya untuk melakukan langkah dan ikhtiar menjelang pilkada 2024
. Kesepakatan ditandatangani Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung Dadang Supriatna dan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Saeful Bachri.
Untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas, PKB Kabupaten Bandung terus melanjutkan silaturahmi ke partai yang duduk di parlemen dan partai non parlemen.
DUKUNGAN kepada pasangan Ahmad Lutfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024 terus mengalir.
Sejumlah hal yang perlu diperhatikan partai politik (parpol) dalam memutuskan pasangan capres dan cawapres Pemilu 2024.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Gun Gun Heryanto, menilai pembentukan Koalisi Besar bukan perkara mudah.
Jika koalisi besar tadi terbentuk, bisa jadi hanya akan ada dua kandidat. Dengan hanya 2 kandidat peristiwa pilpres 2019 akan terulang kembali. Malah bisa jadi polarisasi makin tajam
PDI Perjuangan menghargai pertemuan berbagai partai politik yang sekarang gencar dilakukan untuk membangun koalisi besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved