Sabtu 18 Maret 2023, 12:55 WIB

Pendamping Anies Baswedan Didorong Figur Potensial Gaet Pemilih di Kantong Suara Besar

Fachri Audhia Hafiez | Politik dan Hukum
Pendamping Anies Baswedan Didorong Figur Potensial Gaet Pemilih di Kantong Suara Besar

Antara
Bacawapres Anies diharapkan figus potensial yang bisa mencuri suara di wilayah dengan perolehan suara besar. 

 

BAKAL calon wakil presiden (bacawapres) yang mendampingi Anies Baswedan diharapka figur yang potensial mencuri suara di wilayah dengan perolehan suara terbesar. Yakni, di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Pendamping sebagai cawapres tentu saja haruslah figur memiliki potensi elektoral baik terutama di kantong-kantong suara besar seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sehingga dapat mendongkrak kelemahan elektoral Anies di dua provinsi itu," kata peneliti dari Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, Sabtu (18/3).

Menurut Bawono, tingkat elektabilitas di Jawa Tengah dan Jawa Timur masih dipegang dua figur yang potensial maju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kedua tokoh itu ialah politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca juga: Anies Baswedan: Jatim Titik Awal Salurkan Semangat Keadilan Sosial

"Apalagi bila duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo nanti terealisasi. Keberadaan figur bakal cawapres pendamping memiliki basis massa kuat di Jawa Timur semakin menjadi kebutuhan bagi Anies Baswedan," ujar Bawono.

Ia menyebut langkah Anies yang sedang safari politik ke Jawa Timur sebagai ikhtiar politik. "Safari politik Anies kali ini di Jawa Timur mengirimkan pesan bila Anies ingin mendongkrak tingkat elektabilitas di provinsi paling timur di pulau Jawa tersebut," ujar Bawono.

Baca juga: Rachmat Gobel: Bukan Sekadar Punya Kantor

Di sisi lain, Anies juga disebut sebagai bakal calon presiden (bacapres) paling leluasa melakukan safari politik. Sebab, ia bukan lagi pejabat publik.

"Hal jauh berbeda tidak bisa dilakukan oleh bakal calon presiden lain karena masih terikat sebagai pejabat publik. Sehingga, ada persoalan etika jika memanfaatkan jabatan publik untuk kepentingan sosialisasi pribadi," kata Bawono. (Z-3)

Baca Juga

Dok MI

Intervensi Bisnis, Polisi Dinilai Menyalahgunakan Wewenang

👤Mediaindonesia.com 🕔Sabtu 01 April 2023, 00:58 WIB
Menurutnya, dalam proses penyidikan oleh pihak kepolisian, pembatasan hak hanya bisa melalui upaya...
MI / Lina Herlina

JK Kritik kepala Daerah yang Menentang Pemerintah Pusat

👤Dinda Shabrina 🕔Sabtu 01 April 2023, 00:46 WIB
Jusuf Kalla (JK) mengaku heran karena masih ada pemerintah daerah yang menolak kebijakan pemerintah...
MI / M Irfan

MA Segera Surati KY Untuk Kembali Lakukan Seleksi Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc HAM

👤Rifaldi Putra Irianto 🕔Sabtu 01 April 2023, 00:33 WIB
MA akan segera menyurati KY untuk kembali melakukan seleksi calon Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya