Jumat 10 Maret 2023, 13:25 WIB

KPK Ogah Komentar Soal Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun 

Fachri Audhia Hafiez | Politik dan Hukum
KPK Ogah Komentar Soal Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun 

Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan. 

 

WAKIL ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata ogah mengomentari soal dugaan transaksi mencurigakan senilai Rp300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pasalnya Alex belum mengetahui dan menerima temuan data tersebut.

Senada, Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengaku pihaknya juga belum mendapatkan data terkait temuan itu. Ia juga enggan berkomentar.

"Belum. Datanya juga belum tahu makanya aku enggak komentar," ucap Pahala di Kantor KemenPAN-RB, Jakarta, Jumat (10/3).

Baca juga: Kemenkeu Bantah Ada Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun

Ia meminta mengonfirmasi ke Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Sebab, temuan soal Rp300 triliun awalnya dibunyikan Mahfud.

"Wah kalau Rp300 triliun nanyanya ke Pak Menko dong," ujar Pahala.

Baca juga: Informasi Pemilikan Saham Pegawai Kemenkeu Belum Diterima

Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebut jumlah tersebut merupakan informasi dari hasil analisis PPATK terhadap Kemenkeu. Data tersebut sudah dikirimkan ke instansi yang dinakhodai Sri Mulyani itu.

"Itu terkait data yang sudah kami sampaikan hampir 200 informasi hasil analisis/IHA kepada Kemenkeu sejak 2009-2023," ungkap Ivan, Kamis (9/3).

Pemberian data dilakukan mengingat transaksi mencurigakan hingga Rp300 triliun muncul di internal Kemenkeu. Aliran dana ini juga sempat menarik perhatian Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Mahfud MD menyebut pergerakan uang sebesar Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mulai terendus pemerintah sejak 2009. Mahfud menyayangkan jajaran Kemenkeu era itu tidak langsung merespons laporan transaksi yang mencurigakan tersebut. (Z-3)

VIDEO TERKAIT:

Baca Juga

MI/Susanto

Pengamat: Kiprah dan Prestasi Erick Thohir Dorong Kandidasi Cawapres

👤mediaindonesia.com 🕔Minggu 02 April 2023, 18:04 WIB
Elektabilitas Erick Thohir terpotret di angka 22,9% dan berada di posisi pertama sebagai cawapres setelah Gubernur Jatim Khofifah...
MI/Susanto

DPR Harus Tampung Aspirasi Publik Soal RUU Perampasan Aset

👤Yakub Pryatama 🕔Minggu 02 April 2023, 17:55 WIB
KETUA Komisi III DPR Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menyebut, pemerintah harus melobi ketua umum partai politik jika ingin Rancangan...
MGN/Candra Yuri Nuralam

Jokowi di Balik Kenaikan Elektabilitas Prabowo

👤Candra Yuri Nuralam 🕔Minggu 02 April 2023, 17:19 WIB
KETUA Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengamini ada andil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peningkatan elektabilitasnya. Karena,...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya