Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
RENCANA Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bertemu PDI Perjuangan tidak lepas dari koalisi partai politik (parpol) yang masih sangat cair dan dinamis. Pakar politik Universitas Gajah Mada (UGM), Mada Sukmajati mengatakan koalisi baru terlihat saat masuk masa pendaftaran pasangan calon presiden (capres) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Ini kondisinya masih sangat cair dan tidak semudah itu untuk menilai apakah kemudian PPP datang ke PDIP untuk merayu tokoh potensialnya (Ganjar Pranowo),” ujarnya saat dihubungi, Rabu (8/3).
Menurut Mada setiap koalisi pasti memiliki partai utama yang sifatnya lebih dominan. Partai yang disebutnya sebagai jangkar ini berbasis secara formal dengan jumlah kursi lebih banyak di parlemen.
Baca juga: PAN Legawa Bila PPP Mesra dengan PDIP
“Partai jangkar ini akan kita lihat perilakunya apakah dia akan mengajak semanyak mungkin koalisi atau sederhana karena secara tingkat dukungan sudah bisa didukung pemilih di Indonesia,” ujar Mada.
Sejak pemilihan umum (Pemilu) 2004, kata Mada, koalisi di Indonesia masih gendut dan belum sederhana. Masyarakat bisa melihat apakah partai jangkar akan menerapkan koalisi sederhana atau tidak.
Baca juga: Wakil Ketua Umum DPP PPP Minta Anggota DPRD Patuh dan Loyal
“Jadi yang dilihat ada tiga yakni proses pencalonan yang sangat cair, lalu nama paslon yang didaftarkan ke KPU dan paska pemilu dari koalisi utama. Harus melihat dari tiga tahapan itu. Karenadari koalisi utama paslon nanti itu bisa jadi akan bertambah lagi jumlah parpolnya,” ucapnya.
Para partai jangkar pasti akan mengelola situasi tersebut yang apakah nantinya akan menerapkan koalisi besar, tetap atau masing-masing akan membuat sendiri.
“Kalkulasinya sangat situasional. Koalisi sekarang adalah koalisi elite bukan di tingkat masyarakat. Jadi publik jangan bingung ini hanya manuver biasa dalam politik,” tukasnya. (Z-3)
PARTAI Persatuan Pembangunan (PPP) menolak untuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk bubar.
PARTAI Golkar dan PAN bergabung dalam koalisi bersama Gerindra dan PKB. Prabowo bingung memilih calon wakil presiden.
KETUA Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disebut sudah menemui Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), sebelum mendeklarasikan mendukung Prabowo
KETUA Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengonfirmasi bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuknya bersama dengan Partai Golkar dan PPP
PRESIDEN Joko Widodo menanggapi soal merapatnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi Partai Gerindra untuk Pemilu 2024.
PAKAR politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai ada sejumlah elemen di dalam Dewan Pakar Partai Golkar yang sedang memanfaatkan ketidakjelasan posisi Partai Golkar
Sejumlah partai politik yang pernah mengganti logo ternyata tidak memberikan efek positif. Beberapa justru suaranya ambles.
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
Jokowi menilai PPP memiliki lebih banyak calon ketua umum menjelang Muktamar yang akan digelar pada September mendatang
Jokowi mengaku lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Muktamar kali ini harus menjadi kesempatan emas bagi PPP untuk membesarkan partai dengan memilih sosok ketua umum yang tepat.
Ray menegaskan bahwa PPP memenuhi sarat itu. Maka, jika haji Isam masuk, kemungkinan Jokowi akan didapuk sebagai caketum terbuka lebar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved