Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ANGGOTA Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan meminta Polri membentuk tim khusus untuk mengusut jaringan yang terlibat dengan Anton Gobay, WNI asal Papua yang ditangkap di Filipina karena kepemilikan senjata api ilegal. Pengusutan lebih lanjut diperlukan untuk menemukan siapa saja yang terlibat dan ke mana saja senjata api ilegal itu disalurkan oleh Anton Gobay.
"Kami minta Polri menurunkan tim khusus untuk meneliti lebih jauh, mengurai, dan menemukan simpul yang bertautan dengan jaringan yang sudah ditemukan ini," kata Arteria, Jumat (13/1).
"Siapa saja yang bermain. Di mana wilayah kerjanya, dan kontribusi dari mereka itu seperti apa," tambahnya.
Arteria mengungkapkan apa yang dilakukan Anton Gobay dan jaringannya bukan tindakan kriminal biasa. Ia mengatakan memasok senjata api kepada siapapun yang sanggup membayar di wilayah Papua merupakan kejahatan yang serius dan terkait dengan keamanan negara.
Ia mengatakan senjata api yang dipasok oleh Anton Gobay diduga digunakan oleh kelompok kriminal bersenjata untuk menembak dan membunuh aparat yang bertugas di Papua.
"Senjata itu untuk menyerang, membunuh para aparat yang bertugas mengamankan negara. Jangan dianggap kejahatan kriminal biasa terkait dengan kepemilikan senjata api ilegal," katanya
Anton Gobay, yang merupakan pilot, ditangkap Kepolisian Filipina terkait kepemilikan senjata api ilegal Sabtu (7/1). Pilot yang bekerja di Filipina itu ditangkap bersama dua warga lokal di Provinsi Sarangani, Filipina.
Dalam penangkapan tersebut Polisi Filipina turut menyita barang bukti berupa senjata api laras panjang. Di antaranya 10 unit Colt AR-15, sebuah Para Riffle 9mm, 20 buah magasine, dan 10 buah senjata yang belum dirakit.
Anton diketahui membeli 10 senjata laras panjang jenis M4 kaliber 5,56 mm tanpa amunisi senilai 50 ribu peso dan dua pucuk senjata api laras pendek jenis Ingram dengan kaliber 9 mm senilai 45 ribu peso, tanpa amunisi. Senjata ilegal itu dibeli dari seseorang yang tak disebutkan identitasnya di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina.
Pembelian itu dilakukan untuk bisnis jual beli senpi di Papua. Anton melihat prospek bisnis jual beli senpi di Bumi Cendrawasih meyakinkan. Dia hendak menjual kepada siapapun dengan harga tinggi, termasuk ke kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Polri telah menginterogasi Anton Gobay di Filipina. Warga Indonesia asal Papua itu mengaku simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM). (OL-15)
Pemerintah Indonesia belum merencanakan permintaan ekstradisi Anton Gobay kepada pemerintah Filipina. Sebelumnya, Anton ditangkap karena terjerat kasus kepemilikan senjata api ilegal.
PUSAT Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah membekukan rekening Anton Gobay, WNI yang tertangkap di Filipina atas kepemilikan senjata api.
ANGGOTA Komisi III DPR Fraksi Partai Nasdem Eva Yuliana meminta pemerintah untuk memperketat pengawasan di perbatasan dengan Filipina.
PPATK telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk melakukan pendalaman terhadap kasus Anton Gobay.
ANTON Gobay, WNI yang ditangkap kepolisian Filipina, telah berusaha menyelundupkan senjata sebanyak tiga kali ke Indonesia. Namun, tiga upaya penyelundupan tersebut gagal.
Peta menunjukkan 5 besar negara-negara pengekspor senjata ke Arab Saudi, data kumulatif dari 2014-2018, menurut Stockholm International Peace Research Institute.
POLDA Metro Jaya menangkap pemasok air gun dan pelat mobil dinas Polri palsu berinisial E kepada tersangka kasus penodongan senjata api, David Yulianto, alias koboy jalanan.
POLDA Metro Jaya menyatakan bahwa pemasok airsoft gun kepada David Yulianto, E merupakan sempat bekerja di tempat yang sama.
Polda Metro Jaya mengungkap kasus penjualan senjata api ilegal dengan barang bukti 44 pucuk senjata.
PEMERINTAH Tiongkok mendesak Amerika Serikat (AS) segera membatalkan rencana penjualan senjata senilai US$2,2 miliar ke Taiwan yang mencakup tank tempur dan rudal anti-pesawat
Rencana penjualan senjata ke Taiwan, menjadi transfer pertama peralatan militer AS berskala besar dalam beberapa dekade.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved