Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PERSYARIKATAN Muhammdiyah telah berumur persis 110 tahun pada 18 November, dan terus tumbuh berkembang menjadi kekuatan strategis bangsa di tingkat nasional dan internasional.
"Gerak kemajuan ini tentu menjadi agenda untuk bermuhasabah, berintrospeksi bagaimana dalam Milad 110 tahun, Muhamnadiyah bisa mengagregasikan kemajuan dan etos kemajuan yang sudah dimiliki, dan pada saat sama kita tahu kekurangan dan kelemahannya," ucap Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir saat berpidato iftitah di forum sidang pleno 2 muktamar Muhammdiyah yang berlangsung di Edutorium1 KH Ahmad Dahlan UMS, Sabtu (19/11).
Menurut dia, berbagai kemajuan yang dicapai ini, pasti menjadi ungkapan rasa syukur dan sekaligus intospeksi Muhammadiyah. Terkait hal itulah, dalam pidato iftitah selama 20 menit itu, separuh waktu diantaranya dipergunakan Haedar untuk menyampaikan 3 pertanyaan instrospektif bagi para peserta muktamar Muhammadiyah.
Haedar yang akan mengakhiri kepengurusan persyarikatan periode 2015 - 2022 ini menegaskan, bahwa pelaksanaan muktamar ke-48 yang berlangsung pada aaat Milad 110, yang jatuh pada saat sidang Tanwir, 18 November sebagai momen penting introspeksi.
Disampaikan Haedar Nashir, usia 110 tahun merupakan perjalanan panjang dan Muhammadiyah menjadi satu-satunya organisasi Islam tertua yang masih bertahan menjadi organisasi terbesar.
"Kesyukuran kita itu tentunya harus kita jadikan modal strategis kita melangkah ke depan menjadi lebih baik lagi, sehingga Muhammadiyah dalam mengembangkan misi dakwah dan tajdid menjadi kekuatan yang lebih berkualitas bahkan unggul dalam berbagai aspek kehidupan yang jadi bidang garap," ujar dia.
Haedar Nashir menegaskan, ada pertanyaan besar yaitu bagaimana spirit Muhammadiyah mengemban misi Waltakum mingkum ummatuy yad'na ilal-khairi wa ya`mur'ana bil-ma'rufi wa yan-hauna 'anil-mungkar sekaligus juga membangun khoiru ummah yang menjadi cita-cita Muhammadiyah, dapat diformulasikan untuk mewujudkan masyarkat Islam yang memberi rahmat semesta alam.
Lebih jauh dia ungkapkan, sekarang Muhammadiyah menghadapi dinamiki baru dalam kehidupan manusia di tingkat global maupun dinamika internal dari wilayah, daerah cabang dan ranting yang memiliki kondisi beragam.
"Sehingga sejumlah pertanyaan sebagai wujud kita bermuhasabah dapat dimunculkan. Pertama, kita bisa bertanya apakah jamaah di ranting, kawasan masjid, mushala dan pengajian dan berbagai aktifitas keagamaan dan kemasyarakatan di masyarakat lingkungan Muhammadiyah masih tergarap dengan baik bahkan semakin baik atau mengalami stagnasi. Atau kita teralienasi dari dinamika yang terjadi," terang Ketua Umum PP Muhammadiyah berusia 64 tahun itu.
Menurut Haedar, pertanyaan tersebut penting untuk menjadi bahan renungan seluruh muktamirin agar bisa mengetahui kondisi yang dimiliki di tingkat basis akar rumput.
Pertanyaan kedua, bahwa pada Muktamar yang lalu, Muhammadiyah punya program bagus yaitu dakwah komunitas sebagai mata rantai dakwah kultural bahkan lebih ke belakang lagi satu mata rantai dari gerakan jamaah dan dakwah jamaah tahun 1968.
"Pertanyaan kita apakah dakwah komunitas kita yang telah jadi keputusan muktamar itu betul betul jadi program terlaksana di tempat kita maisng-masing. Bahkan syukur kalau ada model dari kawasan ranting, cabang dan daerah serta kawasan yang memiliki best practice dari program gerakan jamaah dan dakwah jamaah," kata Haedar yang masuk Muhammadiyah sejak tahun 1983 itu.
Dia perlu menanyakan hal itu, karena ketika saat ini warga Muhammadiyah pergi ke daerah atau cabang-cabang masih suka mendengar, ada masjid tidak tergarap bahkan ada yang pindah tangan ke tempat pihak lain. Karena itu anggota Muhammadiyah perlu bertanya seberapa jauh dakwah komunitas itu berjalan.
Dua pertanyaan itu menurut pemilik keanggotaan nomor 545549 tersebut sudah cukup menjadi bahan refleksi bagi Muhammadiyah ditengah apa yang disebut sebagai dinamika kemajuan dan prestasi yang kita alami.
Haedar menyebut, Muhammadiyah sekarang diuji dalam konteks nasional dan global yang niscaya sudah hadir sebagai kekuatan strategis. Bahkan banyak diakui sebagai organisasi gerakan modern terbesar, gerakan reformis terbesar, yang tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia.
"Saya ingin highlight sedikit bahwa Muhammadiyah memang punya tradisi besar yang punya produkifitas sebagai organisasi yang sejak awal punya pondasi agama kokoh, sistem organisasi bagus, SDM waktu itu dianggap berkualitas dan lebih penting lagi peran-peran kemasyarakatan lewat amal usaha sudah jadi milik umum," kata Haedar Nashir.
Dalam kontek ini, Haedar Nashir melihat Muhammadiyah perlu menyelesaikan positioning yang dimiliki, bahwa sejatinya dalam tradisi besar itu, Muhammadiyah harus selesai dengan dirinya sendiri.
"Ketika kita berinteraksi didalam dinamika lokal regional mestinya soal trust, marwah soal integritas, pondasi nilai keislaman dan kemuhamadiyah kita sudah selesai tidak ada lagi keraguan dan saling meragukan antar diri kita," sergah Haedar Nashir.
Hal ini bertujuan agar Muhammadiyah punya keleluasaan untuk membuka sebanyak dan seluas mungkin radius gerakan dalam dinamika lokal regional dan lobal ditengah dinamika gerakan lain yang saat bertumbuh pesat dengan berbagai segmen dan orientasi gerakan. (OL-13)
Gus Yasin berharap kepemimpinan baru PPP bisa benar-benar memperjuangkan hak-hak rakyat serta mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam setiap kebijakan.
Penetapan tersebut merupakan hasil rekomendasi musyawarah Dewan Pertimbangan Salimah Pusat (DPSP) yang disepakati seluruh peserta Muktamar VI Salimah di Jakarta, Sabtu (8/2).
Mantan Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang 2019-2020 Wawan Sugianto mengatakan Afriansyah Noor bisa mengakomodasi semua kepentingan partai mulai dari DPW sampai DPC.
Kalau diberi amanah oleh pemegang mandat, Mardiono siap mengemban amanah tersebut.
MKEK IDI mengkaji ulang sumpah dokter dan kode etik kedokteran. Hal itu dilakukan karena perkembangan kedokteran saat ini dan teknologi yang menunjang pekerjaan kedokteran.
Muktamar IDI tidak hanya mempertemukan para profesional medis dari seluruh negeri namun juga menjadi platform untuk diskusi dan berbagi pengetahuan.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, syariat lahiriyah dalam momentum Idul Adha ialah menyembelih hewan kurban.
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla menyebut momentum milad sebagai langkah memperkuat totalitas pemuda negarawan.
PIMPINAN Pusat Muhammadiyah telah menetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Penetapan tersebut didasari oleh hasil hisab hakiki wujudul hilal
Sebentar lagi umat muslim akan merayakan Idul Fitri. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan poin penting tentang kegembiraan dalam beragama.
PIMPINAN Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bidang Ekonomi, 26-27 Februari 2025, di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Para kepala daerah bersama keluarga, kerabat, dan lingkaran pendukungnya penting menghayati dan memaknai mandat politik itu sebagai amanat dan kepercayaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved