Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ADIK kandung Brigadir J, Bripda Mahareza Rizky Hutabarat, menangis saat menceritakan bahwa dirinya tidak diperbolehkan menggendong jenazah kakaknya ke peti mati saat berada di RS Polri, Jakarta Timur.
Hal tersebut diungkapkan Bripda Rizky ketika menjadi saksi dalam persidangan Bharada E, dengan agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10).
Berawal dari Bripda Rizky mendapatkan berita duka soal kematian kakaknya, Brigadir J, yang saat itu dibawa menuju RS Polri. Setibanya di RS Polri, dia dilarang untuk melihat jenazah Brigadir J oleh anggota kepolisian berpangkat Komisaris Besar (Kombes).
Akan tetapi, saat ditanya lebih jauh siapa anggota polisi dengan pangkat Kombes tersebut, Bripda Rizky mengaku lupa soal kepastian identitasnya.
Baca juga: Bharada E Sungkem ke Orangtua Brigadir J
"Saat saya sedikit ngotot, 'saya kan adiknya'. Terus dijawab 'sudah tunggu sini saja, kamu enggak usah masuk. Kamu sabar'," jelas Bripda Rizky saat memberikan kesaksian.
Pada akhirnya, dirinya pun mentaati perintah tersebut. Tangis Bripda Rizky pecah saat dirinya menceritakan permohonan kepada anggota polisi yang menjaga jenazah Brigadir J, agar dapat menggendong jenazah kakaknya.
"Saat mau dipindahkan ke dalam peti, pun saya berteriak juga. 'Izin komandan, ini abang saya, biarkan saya menggendong dia terakhir kali'," tutur Rizky sembari menahan tangis.
"Komandan, saya benar-benar izin, komandan. Saya ingin menggendong abang saya terakhir kali, sebelum dimasukkan ke dalam peti," imbuhnya.
Baca juga: Sambo dan Putri Sempat Bertengkar di Magelang Lantaran Wanita Simpanan
Permintaan tersebut hanya direspons dengan perintah untuk meninggu dan dilarang melihat jenazah Brigadir J. Bripda Rizky juga mengaku dilerai oleh anggota polisi lain berinisial AKBP Hendrik.
Adapun Rizky mengaku baru diperbolehkan masuk ke ruang autopsi RS Polri, setalah jenazah Brigadir J masuk ke dalam peti mati.
"Pas saya masuk, sudah dimasukkan, sudah rapi di dalam peti, baru saya baru boleh melihat almarhum. Saya lihat bentar, saya berdoa, saya juga masih mendengar 'sudah belum sih, sudah belum sih', ada suara seperti itu," ungkap dia.
Dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir J, para tersangka, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, Ricard Eliezer dan Kuat Maruf, didakwa melanggar pasal 340 subsidair Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP, dengan ancaman maksimal hukuman mati.(OL-11)
Persidangan di hari pertama mengagendakan pembacaan dakwaan oleh tim jaksa penuntut umum (
Demi keadilan dan demi tegaknya hukum, pemohon meminta majelis hakim agar bisa menghadirkan Rudiana di persidangan praperadilan Pegi Setiawan.
KOALISI Masyarakat Sipil meminta majelis hakim sidang Tragedi Kanjuruhan untuk bersikap adil.
Kuasa hukum Rizieq Shihab menekankan jika ada pihak yang tersinggung terkait nota pembelaan, maka itu bukan tanggung jawab kliennya.
Hal itu disampaikan Tirta saat hadir menjadi saksi meringankan untuk terdakwa kasus dugaan pengancaman dengan kekerasan, I Gede Ari Astina alias Jerinx.
Jerinx mengatakan orang tuanya sudah sangat tua saat ini. Dia mau menghadirkan cucu bersama sang istri sebelum terlambat.
HARI-HARI ini, nyaris setiap pagi, ribuan pasang mata terpaku pada layar televisi.
Fadil menjelaskan maksud kedatangannya untuk memberikan support kepada Sambo. Hal ini terkait dua ajudan Sambo yang terlibat adu tembak
Johnson Panjaitan menyatakan pihaknya ingin membuat laporan resmi terlebih dahulu agar kasus yang menimpa keluarga Brigadir J tidak berpolemik dan menjadi kontroversi.
“Sudah diserahkan ke pihak penyidik semuanya (barang milik Brigadir J yang ada di rumah Pak Sambo). Yang saya ketahui seperti itu,” ujar Arman
“Pak Sambo sudah diperiksa kok dua kali oleh tim yang dibentuk Pak Kapolri,” ungkap Arman saat dihubungi wartawan pada Senin, 18 Juli 2022.
“Mengenai pemeriksaan terhadap Pak Ferdy Sambo, apabila Komnas HAM ingin melakukan pemeriksaan pasti Pak Sambo akan hadir untuk memberikan keterangan,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved