Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

BSSN Butuh Tambahan Anggaran Rp1 Triliun untuk Pengamanan Pemilu

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
01/9/2022 21:23
BSSN Butuh Tambahan Anggaran Rp1 Triliun untuk Pengamanan Pemilu
Pekerja menata logistik kotak suara untuk kebutuhan pemilu.(Antara)

WAKIL Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Luki Hermawan menyatakan pihaknya membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp1 triliun untuk periode 2023.

“Terkait perlunya dukungan anggaran tambahan untuk 2023, yakni Rp1 triliun, dengan perincian pengamanan Pemilu 2024,” papar Luki di Komisi I DPR RI, Kamis (1/9).

Menurutnya, kebutuhan untuk pengamanan jelang pemilu memang cukup besar. Khusus pengamanan untuk KPU, BSSN membutuhkan tambahan anggaran Rp10 miliar, yang akan digunakan untuk mengamankan sepuluh aplikasi terkait pemilu.

Baca juga: Bawaslu Usul DPR Bisa Investigasi Dugaan Pelanggaran Pemilu

“Belum lagi dari Mahkamah Konstitusi, Dukcapil Kemendagri dan instansi lain yang banyak meminta keamanaan sistem kepada kita,” imbuh Luki.

Lalu untuk pengembangan pusat data tertentu, sebagai rekam cadang elektronik sebesar Rp699 miliar. Adapun untuk penguatan Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp49 miliar.

“Rp200 miliar juga diperlukan untuk penguatan serta menambah slot yang ada di provider. Serta, ada kebutuhan anggaran Rp155 miliar untuk pengembangan politeknik siber," pungkasnya.

Terakhir, untuk kebutuhan literasi, serta perundang-undangan dan kesadaran hukum ketahanan siber, dibutuhkan anggaran sebesar Rp1 miliar. Sementara itu, pihaknya telah melakukan keamanan siber di Indonesia untuk 2023, sejak awal Januari tahun ini.

Baca juga: Perludem: Parpol Baru yang tak Serius, Sulit Lolos Pemilu

Berdasarkan data BSSN, terdeteksi 839 juta dan 634 anomali trafik internet di Indonesia. "Pada anomali terbanyak pada Januari. Jenis anomali yang paling banyak, infeksi malware, kebocoran informasi dan exploid,” tutur Luki.

Menurutnya, kebocoran publikasi data banyak terjadi di darkweb. Adapun darkweb ialah tempat berkumpulnya penjahat untuk melakukan transaksi ilegal.

“Kami melaksanakan partoli di deepweb dan darkweb. BSSN telah memberikan 1.264 notifikasi deteksi dan insiden siber kepada stakeholder,” katanya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya