Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRESIDEN Joko Widodo kembali menegaskan bahwa kasus penembakan terhadap Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat harus dibuka dan diungkap sejujur-jujurnya.
Serapi apapun insiden tersebut disembunyikan, pada akhirnya kenyataan sebenarnya pasti akan terungkap.
"Presiden minta ini dibuka dengan sejujur-jujurnya. Kalau ada yang tersembunyi atau disembunyikan, kalau ada upaya seperti itu, nanti pasti akan terlihat juga," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/8).
Baca juga: Komnas HAM: Tes PCR Dilakukan di Rumah Pribadi Irjen Sambo
Mahfud mengajak masyarakat terus mengikuti perkembangan kasus tersebut sebagai bagian dari upaya pengawasan terhadap proses yang tengah berjalan.
Hingga saat ini, ia mengaku terus menerima laporan dari berbagai elemen seperti Komnas HAM, LPSK dan lembaga-lembaga hukum lainnya.
"Banyak yang lapor ke saya, koordinasi. Tapi di sini saya tidak akan masuk ke substansi. Msyarakat ikuti saja perkembangan ini. Nanti pasti akan ada ujungnya," tandasnya. (OL-4)
Aksi penganiayaan itu terjadi di persimpangan Jalan Encep Kartawiria-Ciawitali, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi
Seusai menjalani perawatan di rumah Sakit Siloam Purwakarta, Adliya Waher, 15, pelajar SMK, akhirnya meninggal dunia.
Awal mula terungkapnya aksi kekerasan yang dialami oleh istrinya setelah menerima kabar dari rekan Wiwin sesama PMI ketika dirinya menerima foto kondisi korban sedang menunjukan luka lebam
Aksi dugaan kekerasan terjadi pada Minggu (4/5). Saat itu, korban hendak ke rumah anaknya di Kampung Padaleungsar di Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang.
Selain ditangkap karena dugaan kekerasan dan percobaan pemerkosaan, Greenwood diketahui juga melakukan kekerasan seksual dan ancaman pembunuhan kepada kekasihnya itu.
Kiper PSIS Jandia Eka Putra diduga terlibat penganiayaan anggota Brimob saat berlibur di Padang, Sumatra Barat.
Polisi juga masih berusaha mengumpulkan bukti lain berupa keterangan para saksi.
11 orang saksi diperiksa terkait laporan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat yang dilaporkan pengacara keluarga.
Anam mengatakan diskusi dengan ahli forensik untuk mengetahui penyebab luka itu memakan waktu cukup lama. Sebab, dia ingin melihat detail luka tersebut.
Tim khusus gabungan pengusutan kasus tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat juga menyita rekaman CCTV dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.
Dedi mengatakan ada dua hp Brigadir Yosua yang tengah diperiksa labfor. Dia menyebut tim labfor masih bekerja.
Taufan mengatakan pihaknya juga bakal mendengar keterangan dari berbagai pihak. Mulai dari keluarga Brigadir J hingga dokter forensik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved