Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Anggota MPR: Politik Kebangsaan Bangkitkan Energi Positif

Mediaindonesia.com
28/7/2022 19:25
Anggota MPR: Politik Kebangsaan Bangkitkan Energi Positif
Anggota MPR RI Subardi saat menggelar Sosialisasi 4 Pilar Bangsa di Sleman, DIY, Kamis (28/7).(Ist)

POLITIK kebangsaan merupakan sikap moderatisme di tengah perbedaan pandangan maupun gerakan politik. Sikap jalan tengah ini akan terus didorong oleh anggota MPR RI Subardi menyongsong Pemilihan Umum 2024.

"Menjelang 2024 akan muncul perbedaan dan gesekan. Maka kita perlu politik kebangsaan agar perbedaan itu menjadi energi positif. Kita ingin kontestasi politik berjalan sehat," kata Subardi saat menggelar Sosialisasi 4 Pilar Bangsa di kawasan Seturan, Sleman, DIY, Kamis (28/7).

Subardi menyampaikan, sikap politik kebangsaan disuarakan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat pengukuhan gelar doktor honoris causa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Dalam pandangan Surya Paloh, moderatisme politik mengandung prinsip etika dan moral agar perjuangan politik berada di rel kebangsaan.


Baca juga: KIB Siap Melanjutkan Program Pemerintahan Jokowi


Politik kebangsaaan berorientasi pada penegakan konsensus bangsa. Konsep ini akan merancang kepentingan politik menjadi kepentingan bangsa yang utuh. Para pelaku politik akan melahirkan karya untuk membangun bangsa.

"Ini menjadi prinsip agar perjuangan politik kita tidak melebar dari rel konsensus bangsa. Intisari 4 pilar ada di dalam political nation itu," urainya.

Sosialisasi 4 Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) ini dihadiri kelompok koperasi dan perwakilan organisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Subardi beralasan, kelompok penggerak ekonomi kerakyatan inilah yang harus diperhatikan dari kerja-kerja politik.

"Kerja politik itu haruslah menyejahterakan, haruslah memberdayakan. Sebab, politik tanpa arah kebangsaan akan melahirkan pergerakan yang semu tak berguna," terangnya. (RO/OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya