Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polri Penuhi Panggilan Komnas HAM Terkait Insiden Brigadir J

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
25/7/2022 14:46
Polri Penuhi Panggilan Komnas HAM Terkait Insiden Brigadir J
Makam Brigadir J(MI/Solmi Suhar)

INSPEKTUR Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto mengatakan pihaknya memenuhi panggilan dari Komnas HAM terkait tewasnya Brigpol Yosua di kediaman Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, pada Jumat sore (8/7).

"Saya bersama Kadiv Humas Polri dan tim forensik hadir memenuhi undangan dari Komnas HAM, yang diagendakan dijadwalkan pada pukul 13.00 siang," terang Budi, di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Senin (25/7).

Budi menerangkan pihaknya bakal mengikuti arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan menjamin penyidikan akan transparan.

"Maka saya hadir di sini saya antar tim kedokteran forensik kita dan saya tidak ikut disana. Biar yang menanyakan teman-teman dari Komnas HAM," ujarnya.

"Oleh karena itu kehadiran saya untuk mengantar sesuai permintaan Komnas HAM untuk pemanggilan," terangnya.

Budi menuturkan tim forensik juga turut datang menghadiri panggilan dari Komnas HAM. "Tentunya dipimpin Kapusdokkes Polri dengan timnya yang melakukan autopsi," tandasnya.

Baca juga: Tim Forensik akan Konfrontasi Hasil Autopsi Pertama dan Kedua Brigadir J

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri bakal segera menggelar autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat (J).

Autopsi itu akan melibatkan tujuh orang dari kedokteran forensik."Kalau dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia yang saya sudah dapatkan informasi ada tujuh orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/7).

Namun, Dedi tak hafal identitas ketujuh dokter forensik tersebut. Hanya dia menyebut beberapa dari mereka adalah guru besar yang memang ahli di bidang forensik.

"Itu akan hadir ya, termasuk nanti dari Kedokteran Forensik Polri yang juga sudah memiliki pengalaman," ujar Dedi.

Dedi tak menutup kemungkinan akan melibatkan kedokteran forensik dari rumah sakit TNI, seperti Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL), dan Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAL). (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya