Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
ADA peristiwa lucu terjadi selepas Rapat Terbatas terkait Penataan Lahan di Sumatra Utara yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/7).
Setelah pertemuan yang dipimpin Presiden Joko Widodo itu selesai, seperti biasa, para menteri dan pejabat-pejabat terkait memberikan keterangan pers kepada wartawan di area Pilar.
Baca juga: Bertambahnya Parpol dalam KIB Dinilai Hal yang Positif
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi yang memberikan penjelasan kepada awak media.
Wawancara berjalan lancar ketika wartawan menyoal tentang hasil rapat terbatas. Namun, saat pertanyaan sudah menyinggung tentang rencana Edy untuk maju lagi dalam pemilihan gubernur Sumut 2024, ia langsung berusaha menghindar.
Dengan langkah terburu-buru, mantan Ketua Umum PSSI itu menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari lokasi keterangan pers.
Sambil terus menghindari para jurnalis, Edy membuka pintu Lexus hitam.
Posisi pintu sudah terbuka lebar dan ia sudah siap menaiki mobil tersebut.
Sampai akhirnya, "mobil siapa ini?" tanya Edy kebingungan.
Alih-alih menuju kendaraannya, ia malah mengarah ke mobil milik Menteri Bappenas Suharso Monoarfa.
Kendaraan Suharso saat itu diparkir tepat di sebelah kiri kendaraan Edy. Sekilas, keduanya memang terlihat mirip. Alphard yang ditumpangi Edy dan Lexus yang dinaiki Suharso sama-sama berwarna hitam.
"Mohon izin, di sebelah sini, Pak," tutur petugas protokoler yang mengawal gubernur Sumut itu.
Setelah mendapat arahan dari ajudan, ia pun bergegas ke kendaraan kepunyaannya dan dengan segera meninggalkan kompleks Istana Kepresidenan. (OL-6)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan polemik empat pulau Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) bermula pada masa kepemimpinan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
PASANGAN Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala (Edy-Hasan) menggugat hasil Pilkada Sumatera Utara (Sumut) ke MK menyinggung rendahnya partisipasi pemilih di Pilkada Sumut 2024.
PASANGAN Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilkada Sumut) nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan unggul telak dalam perolehan suara di TPs 44 Bakti Karya, Medan Johor.
Fenomena basis pemilih PDI Perjuangan yang lebih memilih Bobby-Surya dikenal dengan istilah split ticket voting.
Edy Rahmayadi menyakini hal itu karena anak-anak asuh pelatih Shin Tae- yong tengah berada di peforma terbaik sehingga kemenangan melawan Bahrain bisa diwujudkan.
LEMBAGA Survei Indonesia (LSI) mencatat mayoritas warga tak ingin Edy Rahmayadi kembali maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatra Utara (Sumut) 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved