Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KETUA Umum (Ketum) Ganjarist Eko Kuntadhi menyampaikan apresiasinya pada Partai Nasional Demokrat (NasDem) terkait masuknya nama Ganjar Pranowo (GP) sebagai salah satu calon presiden (capres) yang digadang-gadang bakal diusung partai besutan Surya Paloh tersebut.
Sebanyak 29 Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem saat forum rapat kerja nasional, mendukung Ganjar Pranowo sebagai salah satu kandidat Capres. Meski demikian, keputusan final siapa Capres yang akan diajukan partai tersebut akan ditentukan oleh Ketua Umumnya.
Dengan masuknya nama Ganjar Pranowo sebagai salah satu Capres yang diusung, memberi semangat tersendiri pada Ganjarist. "Kami merasa apa yang sudah kami lakukan disambut oleh institusi partai politik," ujar Eko Kuntadhi.
Eko melanjutkan, semua tahu Ganjar adalah kader PDIP. Namun demikian dukungan signifikan dari partai Nasdem menandakan bahwa Ganjar Pranowo juga mendapat dukungan dari luar PDIP.
"Ini menunjukan suara asli Indonesia. Capres dan Cawapres mestinya bukan milik satu dua golongan. Tapi sejatinya adalah untuk Indonesia," kata Eko.
Baca juga: Puan Blusukan Temui Warga Bantaran Rel Kereta di Surabaya
Bagi Ganjarist, suara-suara yang muncul di kalangan parpol adalah indikator bahwa pilihan terhadap Ganjar memang bukan hanya dari kalangan separtainya saja.
"Ganjar didorong oleh kondisi untuk bertransformasi dari kader satu partai menjadi calon pemimpin untuk seluruh rakyat Indonesia. "
Dengan mendapat 29 suara DPW partai NasDem, akan semakin menambah semangat relawan Ganjarist untuk terus bekerja. "Dalam politik fungsi-fungsi kerelawanan akhirnya mendapat sambutan dari partai. Ini membuat semangat kami makin bertambah. "
Sebetulnya menurut Eko Kuntadhi, terpilihnya nama Ganjar Pranowo oleh sebagian besar DPW Nasdem mengafirmasi beberapa hasil lembaga survei.
Lembaga-lembaga survei kredibel memang selalu menempatkan mana Ganjar Pranowo sebagai orang yang dukung oleh paling banyak suara.
"Bahkan survei Charta Politika terakhir menjelaskan elektabilitas Ganjar sudah mencapai angka 36,5%. Artinya ada sepertiga rakyat Indonesia yang jatuh hati pada kepemimpinan Ganjar," tutur Eko.
Suara ini juga dilihat dari para pemilih partai. Pemilih partai NasDem sendiri misalnya, sebanyak 31% menjatuhkan pilihan ke Ganjar.
"Jadi pilihan 29 DPW itu benar-benar menggambarkan suara arus bawah partai Nasdem," katanya.
Menurut Eko, partai NasDem yang berhaluan nasionalis juga akan lebih memilih Capres dengan jiwa nasionalis yang sama. Seperti kata Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh yang mengingatkan agar pemilu 2024 nanti kita jangan terjebak dengan politik identitas.
"Kami setuju dengan Pak Surya Paloh. Kita harus menjadikan Pilpres dan Pemilu hanya sebagai tradisi lima tahunan. Jangan sampai malah menjadi faktor yang memecah bangsa," tutur Eko. (RO/OL-09)
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Pria yang akrab disapa Romy tersebut mengatakan bahwa PPP masih menunggu hasil muktamar partai yang rencananya digelar pada September mendatang.
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mendeklariskan pencalonan Prabowo sebagai capres di pemilu selanjutnya.
Ray Rangkuti menilai keputusan Partai Gerindra dalam mengusung kembali Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden 2029 terlalu cepat.
Indonesia yang memiliki keragaman etnis dan budaya, rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik.
Cak Imin enggan menanggapi lebih jauh ihwal kemungkinan memajukan dirinya. Ia menilai pesta demokrasi 2029 masih lama.
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mendukung upaya Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam menangani kasus beras oplosan.
Dia menemukan ada pelajar kelas 1 dan 2 SMP di Kabupaten Serang, Banten, belum bisa membaca.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
KETUA Komisi XIII DPR dari Fraksi Partai NasDem Willy Aditya optimistis Rancangan Undang-Undang (RUU) Masyarakat Hukum Adat bisa disahkan di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Ketua Fraksi NasDem MPR itu mengatakan semangat program itu bagus, tetapi perlu digodok matang.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved