Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jokowi sedang Kesal, Pengamat: Obatnya adalah Reshuffle Kabinet!

Dwi Aris Setya Budi (MGN) / Narendra Wisnu Karisma (SB)
06/4/2022 19:14
Jokowi sedang Kesal, Pengamat: Obatnya adalah Reshuffle Kabinet!
PENGAMAT Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno.(MGN/Dwi Aris Setya Budi)

PENGAMAT Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyarankan Presiden Joko Widodo segera mengubah susunan kabinetnya atau reshuffle pascasidang kabinet paripurna, Selasa (5/4/2022) kemarin. 

Dalam sidang tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan kekesalannya di hadapan seluruh menteri dan kepala lembaga terkait meningkatnya harga sejumlah komoditas pangan. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga tegas menginstruksikan para menteri berhenti membahas penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Adi menyuarakan agar Jokowi segera mengganti menteri yang dianggap tidak kompeten dalam bekerja dan tidak lagi sevisi-misi dengannya.

"Saya kira sentilan Jokowi terhadap kinerja menteri yang dinilai menaikkan harga-harga komoditas di tengah kesulitan rakyat, harus dimaknai sebagai momentum untuk segera me-reshuffle kabinet," ujar Adi ketika dihubungi Metro TV, Rabu (6/4/2022).

Adi menilai Jokowi memiliki kuasa untuk langsung mengganti menterinya yang bekerja tidak sesuai harapan. Karena secara perlahan akan merugikan Jokowi jika ingin meninggalkan warisan politik yang baik dan terkenang oleh para rakyat di kemudian hari.

"Jika dibiarkan terlalu lama, kondisi ini akan dijadikan alat untuk terus mengkritik Jokowi sebagai pemimpin yang tidak bisa maksimal menjabat di periode keduanya," imbuhnya.

Menurut Adi, ada beberapa isu yang membuat Jokowi semakin tidak populer di mata rakyat. Naiknya harga pertamax, kelangkaan minyak goreng, dan isu jabatan tiga periode. Dalam konteks tersebut, Jokowi bisa menggunakan hak prerogatifnya untuk mengobati kemarahannya belakangan ini. 

"Obatnya tentu mengganti menteri-menteri yang bersangkutan," tandas Adi.

Diketahui, Presiden Joko Widodo kembali menegur sejumlah menteri yang dianggap tak menjalankan tugas dengan baik. Kali ini, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri ESDM Arifin Tasrif yang disentil Jokowi.

Jokowi menilai kedua sosok itu tidak bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait situasi terkini tentang komoditas pangan dan energi baik di lingkup nasional maupun global.

"Tidak ada statement. Tidak ada komunikasi. Harga minyak goreng sudah empat bulan naik, tidak ada penjelasan apa-apa. Tidak ada penjelasan kenapa ini terjadi. Kemudian, pertamax. Menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa mengenai ini," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 6 April 2022.

Kepala Negara juga memerintahkan para pembantu fokus menyelesaikan agenda kerja di instansinya. Dia tak ingin lagi ada menteri yang membahas penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden dan wakil presiden. (Ren/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya