Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gus Yahya dan Ketua KPK Sepakat Gelorakan Kampanye Antikorupsi

Akhmad Mustain
15/3/2022 17:03
Gus Yahya dan Ketua KPK Sepakat Gelorakan Kampanye Antikorupsi
Ketua KPK Firli Bahuri (kiri) berbincang dengan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf(Dok.PBNU)

KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyatakan keinginan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dan memberikan pelatihan antikorupsi kepada organisasi tersebut.

Pada kesempatan itu, Gus Yahya menawarkan kerja sama antara PBNU dan KPK tentang kampanye antikorupsi yang lebih luas serta membangun kesepahaman NU dengan lembaga antirasuah tersebut.

"Karena NU berkepentingan, seluruh ekosistem harus betul-betul bersih dari korupsi. Semuanya, lembaga, banom atau entitas apa pun yang terkait dengan NU harus bersih dari korupsi. Sehingga, NU bisa berperan membangun budaya antikorupsi," kata Gus Yahya di kantor PBNU, Jakarta, hari ini.

Selain itu, adanya sejumlah kerja sama antara organisasi tersebut dengan pemerintah, PBNU memandang pengurus cabang harus mengetahui parameter yang benar supaya pelaksanaan program dilaksanakan dengan bersih, dan tidak tersandung masalah hukum, kata Gus Yahya.

Baca juga: Rencana Penundaan Pemilu 2024 Disebut Berasal dari Pebisnis

"NU membutuhkan KPK karena ada banyak agenda kerja sama dengan pemerintahan yang eksekusi-nya dilakukan oleh cabang," ujarnya.

Ketua KPK Firli Bahuri dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya diketahui telah bersahabat lama. Kedekatan kedua tokoh itu terjalin sejak Firli masih menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut Gus Yahya, kunjungan Ketua KPK Firli Bahuri ke Kantor PBNU tidak bersifat resmi melainkan lebih pada pertemuan dua orang sahabat yang sudah lama tidak bertemu.

"Dalam pertemuan ini, kami melakukan pembicaraan dari hati ke hati tentang berbagai masalah, antara dua sahabat lama, menyangkut semua isu khususnya fenomena korupsi yang terjadi dewasa ini," ujarnya.(Ant/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya