Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KEJAKSAAN Agung (Kejagung) mencium dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pembangunan pabrik Blast Furnance yang dilakukan PT Krakatau Steel (Persero) dalam periode 2011-2019.
Penyebabnya, pabrik blast furnance yang dibangun perusahaan pelat merah masih mangkrak hingga saat ini. Adapun uang negara yang telah digelontorkan sudah mencapai triliunan rupiah.
"Pekerjaan (pembangunan pabrik) sampai saat ini belum diserahterimakan dengan kondisi tidak dapat beroperasi," kata Jaksa Agung ST Burhanuddin di Jakarta, Kamis (24/2).
Baca juga: Korupsi Pesawat Garuda Untungkan Perusahaan Asing
"Peristiwa pidana itu dapat menimbulkan kerugian keuangan negara. Sampai saat ini mangkrak, tidak bisa digunakan," imbuhnya.
Menurut Jaksa Agung, pembangunan pabrik tersebut sebenarnya bertujuan memajukan industri baja dalam negeri. Selain itu, pembangunannya menggunakan bahan bakar batubara yang biaya produksinya lebih murah ketimbang gas.
Baca juga: Industri Hulu Diimbau untuk Mulai Kurangi Impor Baja
Proyek pembangunannya dilaksanakan oleh konsorsium MCC CERI dan PT Krakatau Engineering. Adapun dari nilai kontrak setelah mengalami perubahan sebesar Rp6,92 triliun, telah dibayar ke pemenang lelang sejumlah Rp5,351 triliun.
Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) memulai penyelidikan kasus tersebut sejak 29 Oktober 2021. Hingga saat ini, sudah 50 orang yang diperiksa. Kejagung juga sudah berkoordinasi dengan ahli dari PPATK, LKPP dan ahli teknis terkait pekerjaan.
"Dalam penyelidikan kasus tersebut, penyelidik telah menemukan peristiwa pidana. Dalam waktu yang tidak lama lagi,s kasus tersebut akan ditingkatkan ke tahap penyidikan umum," pungkas Burhanuddin.(OL-11)
ASOSIASI Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengkritisi penetapan dan sosialisasi pembatasan operasional truk sumbu 3 di jalur tol pada saat hari libur Maulid Nabi selama 3 hari
Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, memberikan apresiasi tinggi kepada PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak Indonesia) yang berhasil meningkatkan kapasitas produksinya.
Perusahaan kemasan plastik terbesar di Asia Pasifik, Thong Guan Industries Bhd, resmi berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang.
Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan hilirisasi yang dikawal pemerintah sejak era Presiden Joko Widodo hingga Presiden Prabowo Subianto.
Perusahaan pemrosesan serta pengemasan makanan dan minuman, Tetra Pak meresmikan fasilitas produksi material tahap kedua di Binh Duong, Vietnam.
Perluasan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memungkinkan Sozio merespons kebutuhan pelanggan secara lebih cepat dan efektif di seluruh wilayah.
Xapiens berkomitmen menghadirkan solusi dan peluang kolaborasi di indutri teknologi.
Hingga kuartal I 2025, investasi baru di sektor industri tekstil mencapai Rp5,40 triliun, menyerap 1.907 tenaga kerja tambahan, dan menjaga total lapangan kerja pada angka 3,76 juta orang.
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menjadi pusat inovasi industri gula yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved