Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
DEPUTI IV Kepala Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro menganggap munculnya nama-nama komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terpilih adalah hal lumrah. Hal tersebut menandakan bahwa perhatian publik terhadap proses seleksi anggota penyelenggara pemilu sangat besar.
"Ya biasa saja nama-nama yang beredar karena perhatian publik memang sangat tinggi," ujar Juri kepada wartawan, Rabu (16/2).
Ia mengatakan masyarakat, selama ini, telah diberi kesempatan untuk memberi masukan dan evaluasi terkait sosok-sosok yang menjadi calon anggota KPU dan Bawaslu.
Baca juga: NasDem Ingin Calon Anggota KPU Kuasai Empiris-Akademis
Ke depannya, keputusan untuk memilih siapa saja yang akan lolos sepenuhnya ada di tangan DPR.
"Nama-nama itu kan berasal dari pemerintah. KIta percayakan kepada DPR untuk memilih yang terbaik," tukasnya.
Sebelumnya, publik dikagetkan dengan beredarnya pesan berantai yang berisi tujuh calon anggota KPU dan lima calon anggota Bawaslu terpilih, padahal proses fit and proper test di DPR belum selesai.(OL-5)
Pengalaman dari Pemilu 2024 menunjukkan betapa tingginya partisipasi masyarakat dalam melaporkan dugaan pelanggaran.
Demokrasi tidak bisa dipisahkan dari politik karena sesungguhnya politik adalah bagian yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari
Bagja tetap mengimbau Bawaslu Sulawesi Selatan dan Kota Palopo untuk mengawasi setiap potensi terjadinya praktik haram tersebut.
Adapun Bagja pada hari ini memantau langsung pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Kota Palopo.
PSU Pilkada Kota Palopo Tahun 2024 berjalan dengan aman atau all clear karena pengawasan sudah dilakukan sejak tahap awal pergantian calon peserta.
Bawaslu telah mendorong langkah preventif meliputi patroli pengawasan, edukasi pemilih, serta pendampingan kepada jajaran pengawas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved