Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
SEORANG hakim, panitera, dan pengacara terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Tim KPK di Surabaya, Jawa Timur. Keprihatinan ini tentu berlanjut setelah secara berturut beberapa pejabat eksekutif setidaknya tiga kepala daerah yang juga terkena OTT oleh KPK.
"Sungguh semua peristiwa ini garis besarnya karena pelanggaran sistem, karena sistemnya gagal, buruk, atau lemah. Kita sebagai negara hukum sudah memiliki sistem pencegahan dan pemberantasan korupsi yang makin lama makin kita perbaiki. Sistem harus dibangun agar tidak ada celah dan peluang untuk korupsi, tidak boleh ada lagi sistem yang ramah kepada korupsi," ujar Ketua KPK Firli Bahuri dalam keterangan resmi, Kamis (20/1).
Sinergi antarlembaga negara, lanjut Firli, dalam pencegahan dan penindakan juga sedang KPK orkestrasikan. Kalau tidak ada pelanggaran sistem yang dilakukan seorang pejabat, tidak akan mungkin ia dapat masuk ke dalam aksi perilaku korupsi.
"Namun apabila pelanggaran sistem dilakukan, tentu oknum-oknum ini bisa berefek perilaku korupsi dan penindakan tegas pasti dilakukan oleh KPK. Selanjutnya saya tegaskan bahwa KPK tidak akan pandang bulu. Siapa saja yang melanggar sistem yang telah kita buat demi menjaga integritas kelembagaan dan produktivitas pembangunan yang dicanangkan oleh presiden sebagai pemimpin pasti mereka akan terkena dan dimintakan pertanggungjawaban pidana baik pemidanaan badan maupun perampasan harta miliknya untuk pemiskinan," ucapnya.
Karena itulah, Firli mengajak agar pejabat berhati-hati dan jangan pernah mau berniat sedikit pun untuk korupsi. Ia meminta agar para pejabat menegakkan marwah lembaga dan harga diri agar dapat mewariskan negara dan birokrasi yang membanggakan rakyat serta warisan peradaban antikorupsi bagi generasi selanjutnya.
Terkait ada para pejabat di lingkungan yudikatif, termasuk penegak hukum seperti hakim dan pengacara, pihaknya merasa sangat prihatin dan akan membicarakan dengan organisasi induk yang bersangkutan. Ia ingin tindakan pencegahan di organisasi induknya bisa terus diperkuat supaya pelanggaran hukum dan etika terhadap sistem tidak berlangsung di lembaga tersebut.
Sekali lagi, lanjut Firli, KPK berjanji bahwa penegakan hukum tidak akan pandang bulu. KPK dan seluruh penegak hukum tidak akan pernah lelah dalam pemberantasan korupsi sampai Indonesia bebas dari korupsi. "Sambil menunggu konferensi pers terhadap kegiatan tangkap tangan di Surabaya, saya mohon doa dan dukungan semua sahabat agar semua berjalan lancar dan baik," pungkasnya. (OL-14)
KPK tengah melanjutkan OTT di Sulawesi Selatan, setelah sebelumnya melakukan OTT di Sulawesi Tenggara dan Jakarta. OTT di tiga lokasi itu berkaitan dengan dugaan suap DAK rumah sakit
BENDAHARA Partai NasDem, Ahmad Sahroni, membantah kabar operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sepanjang 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru dua kali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). L
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan lima orang tersangka setelah melakukan OTT di Sumatera Utara (Sumut).
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap kronologi operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, pada Kamis (26/6).
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap enam orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Mandailing Natal, Sumatra Utara. Kasus ini terkait korupsi pembangunan jalan.
Itulah pertaruhan penegakan hukum di negeri ini. Hukum yang wajahnya penuh jelaga. Hukum yang katanya sama untuk semua tapi faktanya beda-beda tergantung siapa yang berpunya dan berkuasa.
Budi menjelaskan bahwa JPU KPK akan mencermati keterangan saksi di persidangan.
PENGACARA mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Ian Iskandar membantah tudingan kliennya yang disebut membocorkan operasi tangkap tangan (OTT) Harun Masiku
Novel meyakini ada maksud lain dari penyebaran informasi dari Firli meski melalui media massa. KPK didesak mengungkap kemungkinan Firli melakukan perintangan penyidikan.
MANTAN Penyidik KPK Novel Baswedan menilai keterangan saksi Rossa Purbo Bekti soal Firli Bahuri membocorkan informasi OTT kasus suap PAW penting ditindaklanjuti.
Firli membocorkan OTT saat penyelidik tengah menginterogasi sejumlah orang pada 8 Januari 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved