Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEMANGAT menegakkan nilai-nilai luhur Pancasila merupakan kunci bagi bangsa Indonesia untuk keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi akibat covid-19. Hal tersebut sudah dibuktikan secara nyata ketika Indonesia keluar dari puncak gelombang delta yang menyerang pada pertengahan tahun lalu.
Kala itu, jumlah kenaikan kasus harian sempat menyentuh 56 ribu. Kamar-kamar bahkan lorong-lorong dan halaman rumah sakit penuh dengan pasien covid-19.
"Tetapi dengan semangat kerja sama, gotong-royong, bahu membahu, kita bisa melewati itu semua. Kemarin, kasus harian hanya 855. Dari 56 ribu kasus turun jadi 855 kasus," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberi sambutan di Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan di Bandung, Jawa Barat, Senin (17/1).
Kepala Negara mengungkapkan kekuatan besar berupa Pancasila itu hanya dimiliki oleh Indonesia. Dalam berbagai kesempatan, Jokowi mengaku kerap mendapat pertanyaan dari pemimpin-pemimpin negara lain. Mereka penasaran dengan formula apa yang digunakan Indonesia untuk menurunkan angka kasus di Tanah Air.
"Kita bisa menurunkan kasus secara drastis karena kita punya kekuatan gotong-royong. Pancasila kita ada di situ. Negara lain tidak punya. Mereka tidak punya rakyat di desa, di RT/RW yang secara sukarela menyediakan rumah untuk isolasi mandiri. Mereka tidak punya rakyat yang mau membantu memberi sembako ke orang-orang yang kesusahan akibat pandemi. Itu adalah implementasi nyata dari Pancasila," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Dalam pelaksanaan vaksinasi, seluruh instansi terkait juga terus melakukan kolaborasi. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, BIN dan organisasi-organisasi masyarakat dan keagamanaan bekerja sama mengakselerasi program vaksinasi.
Hasilnya, sekarang sebanyak 297,5 juta dosis vaksin covid-19 sudah disuntikkan kepada masyarakat.
"Itu bukan angka yang kecil untuk negara serumit Indonesia, negara yang terdiri dari 17 ribu pulau, 514 kabupaten/kota. Ada yang harus naik perahu, ada yang harus naik motor untuk ke puncak-puncak pegunungan. Oleh karena itu, saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah memberi dukungan maksimal," tandas Presiden. (P-2)
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
Salah satu alasan di balik usulan penyempurnaan konstitusi, yakni terkait dengan pemantapan ideologi Pancasila.
MOMEN Mei-Juni penting untuk disegarkan kembali.
Reformasi KUHAP harus lepas dari warisan kolonial dan menjadikan Pancasila sebagai asas utama hukum acara pidana.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pangko-ops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto mengatakan pasukannya saat ini ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong pembangunan atau perbaikan gereja bersama masyarakat
Lestarikan gotong royong: Simak cara efektif menjaga semangat kebersamaan dan gotong royong di era modern. Bangun masyarakat yang solid dan harmonis! Klik sekarang.
Gotong Royong Sekolah: 3 Contoh Unik! Gotong royong sekolah? Temukan 3 contoh unik yang menginspirasi! Bangun kebersamaan, lingkungan belajar positif, dan semangat kolaborasi.
Survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020 menunjukkan bahwa 75% penduduk Indonesia merasa penting untuk membantu orang lain, terutama dalam situasi darurat.
Kepedulian sosial itu sangat penting dan yang paling utama tidak boleh kehilangan empati terhadap warga dan masyarakat yang membutuhkan.
Masyarakat diharapkan mendukung program-program yang bermanfaat bagi kepentingan bersama. Ramadan juga mengajarkan untuk lebih peduli terhadap kondisi sosial di sekitar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved