Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kejagung Selidiki Rasuah di PT Taspen Terkait Investasi

Tri Subarkah
06/1/2022 10:48
Kejagung Selidiki Rasuah di PT Taspen Terkait Investasi
Logo Taspen terlihat di kantor BUMN asuransi itu.(Dok Taspen. )

KEJAKSAAN Agung kembali melakukan penyelidikan kasus dugaan korupsi di perusahaan asuransi pemerintah terkait investasi. Kali ini, penyelidikan tersebut menyasar pada Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) PT Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen).

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Supardi mengungkap salah satu modus rasuah di Taspen adalah perdagangan valuta asing (valas). "Modusnya perdagangan valas, investasi," katanya saat ditemui di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta, Rabu (5/1) malam.

Sebelum Taspen, penyidik JAM-Pidsus sudah menangani korupsi di BUMN asuransi lainnya, yaitu PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersentaja Republik Indonesia (ASABRI). Kendati demikian, Supardi mengatakan indikasi awal kerugian negara di kasus Taspen tidak sebesar Jiwasraya dan ASABRI.

Diketahui, kerugian keuangan negara dalam kasus Jiwasraya sebesar Rp16,807 triliun, sedangkan ASABRI mencapai Rp22,788 triliun. Kedua kasus itu juga saling berkaitan karena melibatkan dua pelaku yang sama, yakni Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat.

Namun, Supardi memastikan pelaku di dugaan korupsi Taspen berbeda dengan Jiwasraya dan ASABRI. "Lain lagi, lain orang. Enggak ada hubungannya dengan ASABRI-Jiwasraya," ujarnya.

Supardi sendiri menargetkan penyelidikan kasus tersebut rampung pekan depan. Ia menyebut sudah banyak pihak yang diperikas. Nantinya, penyidik akan memutuskan apakah penyelidikan korupsi Taspen ditingkatkan ke penyidikan atau dihentikan.

"Kan baru penyelidikan, selesai itu bisa naik bisa berhenti," tandas Supardi. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya