Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Cerita Jokowi Lolos dari Jebakan Negara Maju di KTT G20

Ant
22/12/2021 22:02
Cerita Jokowi Lolos dari Jebakan Negara Maju di KTT G20
Presiden Joko Widodo(AFP)

PRESIDEN Joko Widodo mengaku hampir terkena jebakan negara-negara maju saat gelaran KTT G20 di Roma, Italia, November lalu. Dalam satu kesempatan, Jokowi digiring ke sebuah ruangan, bersama 16 negara lain, untuk menandatangani sebuah dokumen kerja sama yang belum ia baca sebelumnya.

"Saya sempat berpikir, apa bagusnya kalau kita ikut? Pas saya baca, waduh, ternyata kita disuruh ekspor bahan mentah lagi," ucap Jokowi di Jakarta, Rabu (22/12).

Setelah mengetahui secara jelas maksud terselubung dari kerja sama itu, kepala negara langsung menghentikan langkahnya. "Begitu mau masuk ruangan, saya katakan tidak. Kita tidak ikut. Akhirnya, semua bubar. Tidak jadi tanda tangan kerja sama. Karena kita tidak mau jadi buyar semua. Saya tahu, sebenarnya yang diincar hanya Indonesia saja," jelasnya.

Keberanian seperti itu yang menurut Jokowi sangat dibutuhkan Indonesia. Harus ada aksi tegas untuk menghentikan dikte-dikte yang dilakukan negara lain terhadap Indonesia. "Keberanian itu yang bisa mewujudkan hilirisasi. Kalau kita ikut terus, sampai kapanpun kita hanya jadi negara pengekspor barang mentah," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Indonesia, sejak 1 Januari 2020, sudah menghentikan penjualan nikel mentah ke luar negeri. Karena aksi itu, nilai ekspor dari komoditas tersebut meroket sangat signifikan.

Empat tahun lalu, ketika nikel masih diperdagangkan dalam bentuk mentah, nilai ekspor komoditas tersebut hanya Rp15 triliun. Sekarang, setelah diwajibkan ekspor dalam bentuk jadi atau setengah jadi, nilai yang diraih mencapai Rp280 triliun. "Tahun depan, kita incar setop ekspor bauksit mentah, kemudian tembaga, kemudian timah. Saya yakin, kalau kita lakukan ini, ekspor kita akan naik berkali-kali lipat,"pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya