Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ingin Berjaya kembali, Golkar Berupaya Airlangga Menjadi Presiden 2024

Mediaindonesia.com
16/10/2021 15:42
Ingin Berjaya kembali, Golkar Berupaya Airlangga Menjadi Presiden 2024
Akbar Tanjung.(DOK Golkar.)

SELURUH kader Partai Golongan Karya (Golkar) di seantero negeri diminta untuk berjuang sesuai dengan aspirasi rakyat. Hal tersebut harus dilakukan jika ingin memenangkan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung dalam acara Seminar Daring Nasional bertajuk Dua Dasawarsa Kemenangan Golkar 2004-2024, Sabtu (16/10). "Golkar harus membawa tema-tema politik yang sejalan dengan aspirasi rakyat. Jadi rakyat juga merasakan bahwa Golkar juga selalu membawa aspirasi mereka," kata Akbar.

"Jika itu kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan intensi juga senantiasa turun ke tengah-tengah masyarakat, saya yakin peluang kita menjadi pemenang kembali pada 2024 akan kita capai," lanjut Akbar. Akbar menceritakan perjuangan partai berlambang pohon beringin ketika 2004 sehingga akhirnya berjaya menjadi pemenang di Pemilihan Legislatif 2004.

Ketua Umum Partai Golkar periode 1998-2004 tersebut menyampaikan kala itu Partai Golkar menghadapi banyak masalah dalam menghadapi pemilu. Bahkan, ada kekuatan eksternal yang berusaha membubarkan partainya.
Namun dengan kerja keras seluruh kader di seluruh Indonesia, saat itu Partai Golkar berhasil memenangkan kontestasi dengan perolehan suara sebanyak 127 kursi (21,58%).

"Intinya Partai Golkar harus terus melakukan langkah-langkah persiapan sejak dini dalam menaikkan suara Partai Golkar. Insyaallah juga menaikkan perolehan kursi dan harapan kami bisa kembali menjadi pemenang," ujar Ketua DPR periode 1999-2004 itu. Untuk itu, demi memenangkan Pemilu 2024, kader-kader Partai Golkar di berbagai tingkatan harus menjadi andalan utama berhadapan dengan publik untuk memperjuangkan aspirasi. Menurutnya, masih ada waktu selama tiga tahun untuk mempersiapkan hal tersebut. 

"Kita kerjakan dengan sungguh-sungguh. Sekarang 2021 masih ada waktu kita 2022, 2023 seluruh jajaran kita dan tema-tema perjuangan sejalan dengan aspirasi rakyat betul-betul kita suarakan, saya yakin kita kembali menjadi pemenang. Insyaallah Partai Golkar menjadi pemenang di pemilu 2024. Calon presiden kita yang tidak lain ialah ketum kita (Airlangga Hartarto) insyaallh akan menjadi pemenang dalam pemilu 2024," tambah dia.

Dalam kesempatan yang sama, cendekiawan muslim Azyumardi Azra menyampaikan peluang Partai Golkar diterima masyarakat lebih terbuka ketimbang lainnya. Hal tersebut lantaran kepemimpinan Partai Golkar bukan berdasarkan pada kepemimpinan dinastik dan oligarkis. "Dinastik itu berarti dikuasi anak cucu. Oligarkis berarti dikuasai oleh elite politik yang terbatas. Kalau Golkar tidak. Siapa saja bisa menjadi pemimpin. Jadi ini beda sekali ya. Ini satu keunggulan ya. Bisa dijual dan dipasarkan dalam masa-masa sekrang terutama terhadap generasi milenial," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, Golkar diisi oleh kader-kader dari kalangan terpelajar dan bukan politisi karbitan serta memiliki jaringan yang luas ke berbagai organisasi masyarakat. Jadi, lebih gampang diterima masyarakat. "Ada partai yang seperti itu, orang yang tidak dikenal tiba-tiba nongol. Bisa dibayangkan bagaimana visi mengenai keindonesiaan dan pembangunan Indonesia dan lainnya. Golkar enggak, lebih teknoratis. Ini bisa dijual untuk indonesia ke 2024 sampai 2045," lanjut dia.

Pada kesempatan itu, Azyumardi Azra menyarankan pimpinan Partai Golkar untuk terus menjalin hubungan dengan berbagai ormas dan masyarakat secara luas. Untuk meningkatkan figur yang akan diusung sebagai calon presiden 2024, Partai Golkar harus meningkatkan political marketing figur tersebut. "Politik marketingnya luar biasa waktu itu (zaman Akbar Tanjung pada 2004). Nah ini perlu ditingkatkan lagi (saat ini). Apalagi di zaman medsos seperti ini, apa saja harus dipasarkan. Politik marketingnya harus mantap. Mungkin enggak perlu buzzer. Mungkin influencer bisa diperlukan," ujar dia.

Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia menyampaikan Partai Golkar bertekad mengulangi kejayaan seperti 2004. Ia merasa malu bila pada pemilu 2024, Golkar tak bisa kembali berjaya seperti saat kepemimpinan Akbar Tandjung. Untuk itu, partai Golkar melakukan berbagai hal, di antaranya melakukan konsolidasi dan mengurangi konflik di internal partai.

Selain itu, lanjut dia, Golkar menjajaki koalisi dengan partai-partai yang tokohnya pernah di Golkar seperti Nasdem besutan Surya Paloh dan Gerindra besutan Prabowo Subianto serta parpol-parpol lain. "Mereka mungkin sudah tersebar ke mana-mana, tetapi mereka sebetulnya kecintaan dan kerinduan pada Golkar masih ada. Mereka masih punya ketokohan yang kuat di daerah dan memiliki pendukung yang kuat (fanatik)," kata dia.

"Kami yang muda-muda membayangkan Golkar menjadi rumah besar bersama. Jadi kalau ada yang sudah keluar, katakanlah Pak Surya Paloh dengan Nasdemnya sukses, Pak Prabowo dengan Gerindranya sukses, tetapi kan ada juga parpol lain yang belum beruntung. Kami dengan senang hati sebetulnya ingin mengajak beliau-beliau, kembalilah ke rumah besar bersama untuk melakukan konsolidasi," tambah dia. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya