Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Yusril : Kini Tarif Saya Dikira Sudah Kalahkan Hotman Paris

Thomas Harming Suwarta
01/10/2021 13:40
Yusril : Kini Tarif Saya Dikira Sudah Kalahkan Hotman Paris
Yusril Ihza Mahendra(MI/ANDRI WIDIYANTO)

MANTAN Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra ikut merespon tudingan sejumlah kader partai Demokrat terkait fee pengacara Rp 100 Miliar yang menurut kader demokrat diminta Yusril saat ditawari membela partai Demokrat kubu AHY dalam kisruh melawan kubu Moeldoko.

Yusril tampaknya tidak menanggapi serius tudingan tersebut, selain berseloroh jika sekarang dia mendapat julukan baru sebagai pengacara 100 Miliar.

"Hehehe saya kini dapat julukan Pengacara 100 Milyar. 7 Million Dollars Lawyer," ungkap Yusril melalui akun Twitternya @Yusrilihza_mhd, Jumat (1/10).

Bukan hanya itu Yusril juga menyampaikan jika saat ini bahkan dia disebut-sebut menyamai penghasilan rekan pengacaranya Hotman Paris Hutapea yang selama ini banyak dikenal publik. "Ada temen lawyer lain yang bilang Honor ente sekarang sudah kalahkan honor Pak Boss Hotman Paris". "Ah, yang bener" saya bilang. "Mana bisa awak kalahkan Bang Hotman. Awak ini apalah..." sambung Yusril.

Baca juga: Presiden Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Sebelumnya Ketua Bappilu Partai Demokrat Andie Arief menuduh Yusril pindah haluan membela kader Demokrat yang dipecat karena mengikuti KLB Deli Serdang kubu Moeldoko karena tawaran fee pengacara terhadap Yusril tak bisa dipenuhi oleh Demokrat kubu AHY.

"Begini Prof @Yusrilihza_Mhd, soal gugatan JR pasti kami hadapi. Jangan khawatir. Kami cuma tidak menyangka karena Partai Demokrat tidak bisa membayar tawaran anda 100 Milyar sebagai pengacara, anda pindah haluan ke KLB Moeldoko," ungkap Andi melalui akun Twitternya, Rabu (29/9).

Serupa dengan tudingan Andi, kader Demokrat lain Rachland Nashidik juga menyentil Yusril. "Saya tak bakal stop membongkar klaim palsunya Yusril, kecuali dia mengakui menjual jasa profesionalnya tanpa embel-embel demokrasi. Tapi di situ juga ada pertanyaan: apa karena Demokrat tak sanggup bayar 100 Miliar maka Yusril pindah membela kubu Moeldoko? Dibayar lebih mahal?" tulis Rachland.(OL-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya