KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bakal menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) bela negara dan wawasan kebangsaan untuk 24 pegawai yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). Dua puluh empat pegawai itu sebelumnya dinyatakan masih berpeluang menjadi ASN meski tak lolos TWK.
"Pendidikan bela negara dan wawasan kebangsaan bagi pegawai KPK yang tidak memenuhi syarat dalam TWK, masih diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan latihan bela negara dan wawasan kebangsaan untuk 24 pegawai KPK sebelum dilantik dan diangkat sumpah sebagai ASN," kata Ketua KPK Firli Bahuri, Rabu (14/7).
Baca juga: Firli Sebut Mekanisme Vaksinasi Berbayar Individu Rawan Kecurangan
KPK menggandeng Kemenhan menyelenggarakan diklat bela negara dan wawasan kebangsaan tersebut. Rencananya, diklat itu akan digelar pada 20 Juli mendatang dan berlangsung selama 30 hari.
Firli menyampaikan KPK sudah melakukan tanda tangan perjanjian kerja sama dengan Kemenhan antara Sekjen KPK dan Sekjen Kemenhan terkait program tersebut. Adapun tempat, lokasi, materi, dan pelaksanaan diklat bela negara dan wawasan kebangsaan itu nantinya akan direncanakan oleh Kemenhan.
Firli menambahkan pascaperalihan pegawai KPK menjadi ASN sebagaimana amanat PP Nomor 41 Tahun 2020, seluruh pegawai KPK yang sudah memenuhi syarat dan telah dilantik sebagai ASN wajib mengikuti diklat ASN. Diklat itu digelar oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Firli menyampaikan diklat ASN saat ini terus berjalan diikuti oleh 1.271 pegawai KPK. Diklat ASN itu sudah berjalan sejak 16 Juni lalu. Pada 1 Juni lalu, KPK melantik 1.271 pegawai yang memenuhi syarat menjadi ASN. Ada 75 pegawai yang tak lolos TWK kemudian 24 di antaranya bakal dibina lagi untuk menjadi ASN. Adapun 51 pegawai terancam berhenti. (OL-6)