Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMANDO Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti menembak mati dua teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, yakni bernama Rukli dan Ahmad Panjang.
Kabag Penum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menjelaskan kronologi penembakan terhadap dua teroris MIT yang membuat kedua teroris tersebut kehilangan nyawa. Diketahui, Rukli dan Ahmad Panjang ditembak pada Minggu (11/7) dini hari pukul 03.00 WITA.
Adapun kejadian tersebut berlokasi di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong. Saat itu, Koopsgabssus Tricakti terlibat kontak tembak dengan sejumlah anggota teroris MIT Poso.
Baca juga: Jangan Melihat Poso sebagai Ladang Operasi Keamanan
"Telah terjadi kontak tembak antara tim kopsus 3 dengan DPO kelompok MIT, yang mengakibatkan 2 orang DPO teroris Poso meninggal dunia atas nama R dan AP," jelas Ahmad, Senin (12/7).
Penembakan akhirnya dilakukan petugas seusai adanya aduan masyarakat yang kehilangan makanan. Tim kemudian melakukan penyisiran dan menemukan jejak berupa bekas makanan para DPO teroris MIT.
Baca juga: Buru Ali Kalora Cs, Operasi Madago Raya Diperpanjang
"Peristiwa tersebut diawali informasi bahwa seorang warga telah kehilangan sejumlah barang miliknya berupa bahan makanan. Kemudian atas informasi tersebut, tim melakukan penyisiran dan menemukan jejak bekas makanan DPO teroris Poso," ungkap Ahmad.
Selanjutnya, tim berhasil menemukan para DPO sekitar pukul 03.00 WITA. Saat itu, kontak tembak terjadi hingga mengakibatkan Rukli dan Ahmad Panjang tewas. Namun, DPO teroris MIT lainnya berhasil kabur dalam penyergapan tersebut.
Jenazah kedua DPO teroris MIT yang tewas itu segera dievakuasi menggunakan helikopter. "Saat ini, 2 DPO yang meninggal dunia dievakuasi melalui udara menggunakan helikopter. Tim kopsus masih terus melakukan pengejaran terhadap sisa DPO teroris Poso yang lolos dari penyergapan," pungkasnya.(OL-11)
SELASA, 17 November lalu, dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur tewas di tangan Satuan Tugas Tinombala.
DI tengah aksi teror, warga selalu jadi korban. Di Sulawesi Tengah, yang terbaru ialah pembunuhan empat warga dan pembakaran enam rumah di lokasi transmigrasi Levono,
Wilayah Poso identik dengan serangkaian konflik yang berujung pada kericuhan.
NAMANYA Muhammad Basri. Sehari-hari, ia dipanggil Bagong. Pria asal Poso, Sulawesi Tengah, itu juga dikenal sebagai tangan kanan Santoso
Panel 3 tersebut dipimpin oleh Hakim Konstitusi Arief Hidayat, didampingi Enny Nurbaningsih dan Anwar Usman.
Satgas Tinombala temukan barang bukti kelompok Ali Kalora berupa alat komunikasi, amunisi senjata api, hingga peralatan masak
Ahli kimia Mónica Kräuter dari Simón Bolívar University, Venezuela, mengungkapkan penggunaan gas air mata kedaluwarsa dapat terurai menjadi gas sianida, fosgen, dan nitrogen.
Para pemain membentuk formasi melingkar memberikan penghormatan kepada para korban penembakan di Auckland beberapa jam sebelum pembukaan turnamen
Sejumlah media massa Belgia menyebut kedua korban itu tengah mengenakan jersey timnas Swedia ketika ditembak mati.
Insiden di Brussels terjadi terhadap dua warga negara Swedia yang ditembak mati oleh seorang tersangka yang masih buron.
PENEMBAKAN itu tak biasa. Jepang yang selama saya tinggali kurang lebih 5 tahun hampir tak pernah memunculkan berita serupa.
JPO yang baru saja direvitalisasi itu menampilkan warna putih, biru, dan merah melambangkan warna di bendera Selandia Baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved