Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
APARAT gabungan TNI dan Polri melakukan penggerebekan terhadap sebuah rumah honai milik Numbuk Talenggeng, salah satu anggota kelompok kriminal teroris Lekagak Talenggeng di Kampung Ninggabuma, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Setidaknya tiga orang diamankan aparat dalam penggerebekan yang terjadi pada Sabtu (15/5) sekira pukul 15.00 WIT.
"Hasil dari penggerebekan di Honai Numbuk Talenggeng antara lain senapan angin, amunisi kaliber 5,56 mm, empat buah HP, 30 anak panah, dan beberapa dokumen OPM (Organisasi Papua Merdeka)," ungkap Kepala Satgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Iqbal Al Qudussy melalui keterangan tertulis, Minggu (17/5).
Penggerebekan rumah honai tersebut merupakan kelanjutan dari penetapan Numbuk Talenggeng dalam daftar pencarian orang No. 3/V/2021/Res. Puncak, tanggal 1 Mei 2021. Hal itu didasarkan pada peristiwa pembunuhan anggota Brimob Bharada I Komang Wira Natha yang meninggal pada Selasa (27/4) lalu.
Baca juga : Tiga Anggota Kelompok Teroris Lekagak Telenggen Serahkan Diri
Iqbal menyebut personel TNI-Polri sampai saat ini masih mengejar Numbuk Talenggeng yang merupakan anggota kelompok kriminal teroris bersejata Lekagak Talenggeng.
Satgas Nemangkawi juga sempat menggerebek honai yang berjarak 100 meter dari honai milik Numbuk Talenggeng. Di sana, tim mengamankan tiga orang berinisial YAW, 43, MM, 17, dan OM, 41. Kendati demikian, dari hasil pemeriskaan dan wawancara dengan perwakilan keluarga, ketiganya diketahui tak terlibat dengan kelompok teroris. Mereka lantas dikembalikan kepada keluarganya.
"Dalam proses penegakan hukum, Polri tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah, termasuk terhadap pemeriksaan orang yang diamankan, saksi, maupun yang bersangkutan sebagai tersangka, tetap mendasari pemenuhan bukti permulaan yang cukup sebagaimana dalam 184 KUHAP," tandas Iqbal. (OL-7)
WAKIL Bupati Jayawijaya Papua, Ronny Elopere mengecam serangan kelompok sparatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya yang menembak mati 2 warga sipil.
Indrajaya mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku kejahatan, seraya mengatakan pelanggaran tersebut tidak dapat diampuni.
Jalur dialog secara intensif harus dibuka oleh pemerintah karena situasi kekerasan di Bumi Papua terus berlangsung sejak lama.
Evakuasi jenazah korban penyerangan KKB menghadapi kendala berat karena lokasi kejadian berada di area hutan lebat dengan akses transportasi terbatas.
Puan lantas menyatakan bahwa DPR RI, khususnya Komisi I dan III, memiliki wewenang konstitusional untuk mengawasi kebijakan pertahanan, keamanan, serta hukum dan HAM.
DUA jenazah pendulang emas yang tewas dibunuh kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan selesai divisum di RSUD Dekai.
SEORANG anggota Polri berinisial Bripda LO ditangkap karena menjual amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Ia bertugas di Polres Lanny Jaya, Papua Pegunungan,
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan bahwa pihak yang paling mengetahui kasus serangan itu adalah jajaran TNI dan Polri yang bertugas di daerah tersebut.
Komnas HAM RI mengecam tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang membunuh sedikitnya 11 warga sipil yang bekerja sebagai pendulang emas di Yahukimo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved