Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Evakuasi KRI Nanggala-402 Butuh Kajian Matang

Cahya Mulyana
26/4/2021 20:40
Evakuasi KRI Nanggala-402 Butuh Kajian Matang
Petugas mengamati peta yang terpasang di Posko Terpadu Perbantuan Evakuasi KRI Nanggala 402, Celukan Bawang, Buleleng, Bali, Senin (26/4)(Ant/Fikri Yusuf)

TNI Angkatan Laut (AL) bersama sejumlah stakeholders tengah mengkaji proses evakuasi KRI Nanggala 402. Sebab di kedalaman 838 meter membutuhkan tahapan dan mekanisme yang matang.

"Itu masih didiskusikan mengingat kedalamannya 838 meter, dari foto/vidio bawah air, arus dan lain-lain. Semuanya akan dianalisa mendalam langkah teknologi apa yang akan dipakai," terang Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono kepada Media Group News, Senin (26/4).

Menurut dia, TNI AL masih mencari referensi evakuasi kapal yang berada di bawah permukaan air yang dalam. Studi ini dibutuhkan untuk memastikan prosesnya lancar.

Pihaknya juga membuka ruang bagi ahli yang mampu memberi masukan kepada TNI AL mengenai mekanisme evakuasi Nanggala 402.

"Segala upaya dikerjakan, membuka peluang untuk siapapun, termasuk Ismerlo, tergantung masukan para ahli dan keputusan pemerintah apabila lintas negara, pengajuan akan dilakukan berjenjang secara hirarki," ungkapnya.

Menurut dia, TNI AL sudah mengantongi sejumlah masukan termasuk dari Kepala Kepolisian RI Jenderal Listy Sigit. Nantinya kesimpulan dari kajian ini akan segera dipublikasikan.

"Bahkan Kapolri secara antusias memberikan masukan dengan beberapa referensi dunia. Kejadian ini dampak positifnya adalah makin mensinergikan, menyatukan, menguatkan empati antara stakeholder, individu bahkan organisasi yang tidak terkait pun ikut serta, meskipun ada beberapa individu yang masih komentar negatif," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: CEO Media Group Pimpin Salat Gaib untuk Awak KRI Nanggala-402



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya