Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
WALAUPUN memiliki tantangan tersendiri, pola bekerja dari rumah (work from home) kemungkinan bakal bertahan di mana mendatang. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebutkan, pemerintah dan juga sektor swasta bisa saja mempertahankan kebijakan bekerja dari rumah secara penuh maupun parsial selama tidak mengganggu produktivitas.
“Apabila pola kerja seperti ini dinilai produktif dan menguntungkan, maka ke depan bisa jadi hal ini akan terus dipertahankan. Di samping memutus rantai penyebaran virus covid-19,” kata Ma’ruf saat memberi ambutan secara daring, hari ini.
Ia menyebutkan, kombinasi kerja dari rumah merupakan trend yang muncul selama pandemi ini. “Data BPS per 1 Juni 2020 menunjukkan bahwa sebanyak 73,85% kantor menerapkan kebijakan bekerja dari rumah secara penuh maupun parsial,” ujarnya.
Namun Ma’ruf mengakui, model kerja dari rumah ini memiliki tantangan tersendiri baik bagi pekerja maupun pemberi kerja. “Hal ini terutama seperti aspek monitoring, keamanan data, produktivitas kerja, dan efektivitas komunikasi,” ungkapnya.
Ma’ruf menyebutkan, berubahnya pola kerja selama masa pandemi ini tidak terlepas dari adanya teknologi digital terbukti mampu beradaptasi dengan memanfaatkan aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial secara virtual.
Baca juga: Presiden Ucapkan Selamat Jumat Agung untuk Umat Kristiani
Hal ini tercermin dari statistik BPS 2020 mengenai pertumbuhan sektor informatika dan komunikasi yang tetap konsisten bertumbuh dua digit, sebesar 10,83% pada kuartal II dan 10,61% pada kuartal III/2020.
Di satu sisi, perkembangan teknologi digital membawa kemudahan karena menyebabkan terciptanya inovasi yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Namun di sisi lain, muncul tantangan terkait kesiapan infrastruktur dan ekosistem digital, serta sumber daya manusia untuk memanfaatkan peluang dari transformasi digital tersebut.
“Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengupayakan agar pemenuhan infrastruktur telekomunikasi di seluruh 83.218 desa/kelurahan di Indonesia dapat terselesaikan pada akhir 2022 . Selain itu, Pemerintah juga menyediakan berbagai program kecakapan SDM Indonesia, seperti; Kartu Prakerja dan Digital Talent Scholarship,” paparnya.
Ma’ruf menambahkan, pandemi covid-19 ini juga memperlihatkan bahwa perekonomian yang tumbuh tetapi tidak bergantung pada eksploitasi sumber daya alam. Para ahli mengungkapkan, bahwa dibalik menurunnya pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi, ternyata terjadi penurunan emisi karbon global sebesar 7%.
“Oleh karena itu, tugas kita ke depan adalah mengupayakan pemulihan kesehatan masyarakat dan perekonomian Indonesia dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam,” pungkasnya. (OL-4)
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) menargetkan pencatatan pernikahan secara nasional mencapai dua juta pasangan pada 2025.
PRESIDEN Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi) Mirah Sumirat mengaku prihatin atas kejadian 35 anggota DPRD Purwakarta menerima bantuan subsidi upah (BSU).
Dia mengimbau kepada seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) agar lebih ketat dalam mengawasi kehadiran dan aktivitas para bawahannya selama jam dinas.
Pada Pelantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap I Tahun 2024 di pelataran Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 31 Juli 2025, sosok Lalu Syafii menarik perhatian.
Mendagri Tito Karnavian menyebut eksistensi IPDN menjadi sangat penting karena merupakan pusat untuk melahirkan para pemikir di bidang ilmu pemerintahan.
Ini adalah salah satu upaya strategis Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam rangka memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Presiden Prabowo Subianto menyoroti maraknya perilaku masyarakat yang merasa paling tahu segalanya, terutama soal isu-isu politik dan pemerintahan.
Adi mengatakan berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo cukup tinggi.
Kafe-kafe kembali ramai, dan para pembeli memadati pasar yang telah dibuka kembali.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai posisi PDIP tidak cukup kuat bersuara di parlemen karena kalah dari sisi jumlah.
PDI Perjuangan dikenal memiliki rekam jejak baik saat berada di luar pemerintahan selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mereka mengumpulkan semua elemen masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap adanya pemerintahan baru yang akan memimpin Kota Depok lima tahun ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved