Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PROVINSI Sumatera Barat menyimpan berbagai potensi sumber daya alam yang tergolong cukup banyak, terlebih potensi sumber migasnya.
Setidaknya Sumbar memiliki 3 blok cadangan migas dan batu bara yang berpotensi untuk dilakukan eksplorasi, yakni pada wilayah lepas pantai Mentawai, Blok GNE Sijunjung, dan wilayah Sumur Sinamar Blok Singkarak South West Bukit Barisan, di Kabupaten Sijunjung, Sumbar.
Guna memperoleh informasi terkait kinerja Blok South West Bukit Barisan, Komisi VII DPR RI melaksanakan Kunjungan Kerja Reses ke blok migas yang sudah dieksplorasi oleh PT Rizki Bukit Barisan (PT RBB) itu, di Sijunjung, Sumbar, Kamis (11/2/2021). Blok ini diketahui memiliki potensi gas sebesar 35 mmscfd atau setara dengan 210 Mega Watt (MW) listrik.
“Kami (Komisi VII, red) sudah melihat betapa besar potensi migas yang ada di sini. Cadangannya besar dan sudah dilakukan eksplorasi. Sudah ada cadangan yang tersedia sehingga memang masalahnya sekarang bagaimana kita bisa mengeksploitasinya melakukan monetized pada cadangan gas bumi ini. Sudah ada kondensat juga disini sehingga sangat berpotensi menjadi sumber untuk pembangkit listrik,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno usai pertemuan dengan Bupati Sijunjung dan mitra kerja terkait.
Meski masih dihadapkan dengan sejumlah kendala dalam tahap negosiasi dengan potential buyer, Komisi VII DPR RI optimis hal tersebut dapat diatasi dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait agar potensi-potensi energi tersebut dapat terealisasi.
Tantangan lainnya yakni semakin tingginya kebutuhan minyak dan gas bumi untuk kegiatan ekonomi dan pembangunan, namun ketersediannya semakin menipis. Untuk itu, Blok Migas Sijunjung direncanakan akan mulai berproduksi pada 2023 mendatang, meski meleset dari target pada 2020 lalu.
“Koordinasi dengan seluruh stakeholder diperlukan secepatnya agar potensi-potensi yang ada dapat segera terealisasi. Jangan sampai nanti investasi yang telah dilakukan dan sudah di fasilitasi dengan sangat baik oleh pemerintah daerah Kabupaten Sijunjung itu tidak bisa termaksimalisasi dan teroptimalisasi," jelasnya.
"Komisi VII mendorong mitra-mitra kami dalam hal ini PLN, PGN bahkan Pertamina juga ya untuk bisa mengevaluasi hal itu. Ke depannya, akan terus monitoring apakah fasilitas proses untuk pembangkit listrik dapat segera dilakukan sehingga kebutuhan listrik yang ada di Sumatra Barat dapat terpenuhi,” sambungnya.
Potensi gas bumi sebagai clean energy dan sebagai energi transisi dari fossil energy menuju energi baru terbarukan (EBT) dinilai sangat penting.
Untuk itu, Eddy menilai pengembangannya perlu tindak lanjut lebih jauh. Jika masih ada kendala terkait potensial buyers dan infrastruktur, stakeholder harus mampu berpikir out of the box. Segala proses negosiasi harus dipercepat sehingga potensi migas dapat segera bisa dimanfaatkan.
“Pada akhirnya kita juga berbicara tentang demand yang ada untuk pembangkit listrik, ini tujuannya adalah kegiatan ekonomi dan komersialisasi. Kami merasa, kalau kita bicara untuk menunggu sampai ada demandnya itu akan sulit, tetapi kita harus creating demand. Di Komisi VII, tugas kami untuk bisa mendorong para stakeholder yang ada untuk bisa menciptakan demand itu." tutur Eddy.
"Tujuannya agar energi bersih yang ada di Kabupaten Sijunjung ini bisa dimanfaatkan dan bisa menjadi salah satu sumber pendapatan juga bagi Kabupaten Sijunjung kedepannya,” tutup politikus Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Bupati Sijunjung Yuswir Arifin mengapresiasi upaya Komisi VII DPR RI. Menurutnya, upaya berbagai sektor terkait diperlukan agar potensi tambang yang ada dapat segera beroperasi.
Dengan demikian perekonomian masyarakat sekitar akan terdampak, sehingga multiplier effects akan sangat dirasakan daerah setempat. Kegiatan eksplorasi sebenarnya sudah berlangsung lama sejak PT Caltex mulai beroperasi di wilayah kerja blok Singkarak pada 1981. Kemudian PT RBB mengambil alih kegiatan eksplorasi wilayah tesebut sejak 2018.
“Segala kesiapan sarana dan prasarana sebetulnya sudah siap, tinggal realisasi eksplorasi bisa segera terwujud, sehingga nantinya bisa mengangkat ekonomi masyarakat setempat. Dampaknya multiplier effects, di samping nanti sudah berproduksi akan tumbuh industri di sekitar pembangunan PLTG, otomatis ekonomi akan bergerak," jelasnya .
"Harapannya pemulihan ekonomi saat terjadinya pandemi dapat segera bergerak. Jka selama ini masih tertahan, mudah-mudahan segera ada titik terang, sehingga menjadi potensi pembiayaan daerah kami,” ungkapnya.
Terkait persentase pendapatan daerah yang akan didapatkan, Yuswir menjelaskan bahwa nantinya TI sebesar 10 persen wajib dikeluarkan untuk daerah penghasil. Sebanyak 51 persen untuk daerah provinsi dibagi kepada kabupaten/kota se-Sumbar. Kabupaten Sijunjung mendapat 49 persen karena daerah penghasil.
“Saya lihat itu tidak ada kendala, kendalanya kalau ini sudah berproduksi bagaimana nantinya menjual, apakah nantinya bisa sebagai pembangkit listrik, dijual ke PLN, itu yang kita harapkan. Persentasenya, saya kita itu sudah cukup, tinggal bagaimana nanti dari kementrian terkait bisa memberikan dukungan,” tutupnya. (RO/OL-09)
DPR siap mendukung komitmen Presiden Prabowo yang siap ‘menyikat’ tambang ilegal.
Keputusan menaikkan pajak sering dipicu oleh beragam faktor, salah satunya efisiensi anggaran dari pemerintah pusat yang berdampak pada berkurangnya transfer ke daerah.
Berikut isi pidato Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Sidang Tahunan MPR RI.
Kami mengajak masyarakat untuk terus aktif mengawal kinerja DPR. Partisipasi publik yang kuat memperkuat legitimasi dan kualitas kebijakan. Kritik yang konstruktif sangat kami butuhkan.
Hukum acara pidana tidak semata-mata untuk menghukum tersangka, tetapi untuk memastikan tidak terjadinya kesewenang-wenangan negara terhadap warga negaranya.
Dalam surat DPR dengan perihal Seruan Mendesak untuk Tindakan Segera Guna Mengakhiri Bencana Kemanusiaan di Jalur Gaza mencakup enam poin desakan ke PBB.
Kementerian ESDM mencatat produksi batu bara dari Januari hingga Juni 2025 mencapai 357,6 juta ton. Angka tersebut setara 48,34% dari target 2025 sebesar 739,7 juta ton.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Perusahaan tetap menjalankan strategi efisiensi biaya dan optimalisasi kontrak residual dari sektor perdagangan dan jasa batu bara.
AKTIVITAS distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel) terhambat akibat adanya pendangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved