Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Prabowo Larang Gaduh, Konsekuensi Koalisi

 Cahya Mulyana
09/2/2021 19:20
Prabowo Larang Gaduh, Konsekuensi Koalisi
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno.(MI/Adam Dwi)

KETUA Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta kadernya tidak membuat kegaduhan. Sikap ini dinilai merupakan konsekuensi partainya bergabung dalam pemerintahan.

"Sepertinya itu efek dari Gerindra masuk koalisi pemerintah. Jadi harus tenang dan tak usah membuat kegaduhan yang tak perlu," kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno kepada Media Indonesia, Selasa (9/2).

Menurut dia, sikap politik Prabowo sangat bersebrangan bila dibandingkan dengan Gerindra menjadi partai oposisi. Manuver politik partai ini sangat lincah dan banyak memantik kegaduhan.

"Begitulah politik tak boleh pakai hati. Cukup pakai argumen untung dan rugi saja. Dulu garang sekarang terpaksa kalem," terangnya.

Menyangkut pesan Prabowo lain, Adi mengatakan kepercayaan masyarakat dimaksudkan sebagai target untuk merengkuh kekuasaan di 2024. " Pernyataan Prabowo soal berkuasa penuh bisa dimaknai target ambisi Gerindra ingin menang pilpres dan pileg 2024. Itu yang paling mungkin bisa diukur," pungkasnya. (Cah/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik