Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kapal Survei Tiongkok Masuk hingga Selat Sunda

Andhika Prasetyo
15/1/2021 01:10
Kapal Survei Tiongkok Masuk hingga Selat Sunda
Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita.(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

BERSAMAAN dengan operasi evakuasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI berhasil mengintersep kapal survei Tiongkok di Selat Sunda pada Rabu (13/1) malam. Kapal negeri Xi Jin Ping itu dapat dipukul mundur setelah masuk hingga Selat Sunda tanpa prosedur resmi.

"Bermula dari informasi yang diberikan Puskodal (Pusat Komando dan Pengendalian) Bakamla, terdeteksi kapal survei, research vessel, Xiang Yang Hong 03 berbendera Tiongkok yang sedang berlayar di perairan Selat Sunda dengan kecepatan 10,9 knot dan haluan ke barat daya," kata Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita, kemarin.

Menurutnya, berdasarkan pantauan, kapal tersebut telah mematikan automatic identification system (AIS) sebanyak tiga kali selama melintasi alur laut kepulauan Indonesia – I (ALKI-I). AIS ialah sistem tracking kapal otomatis yang memberikan informasi tentang keadaan kapal baik posisi, waktu, haluan, dan kecepatannya untuk kepentingan keselamatan pelayaran.

"Xiang Yang Hong 03 diketahui telah mematikan AIS saat berada di Laut Natuna Utara, Laut Natuna Selatan, dan Selat Karimata," jelasnya.

Padahal, berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 7 Tahun 2019 tentang Pemasangan dan Pengaktifan Sistem Identifikasi Otomatis bagi Kapal yang Berlayar di Wilayah Perairan Indonesia tertanggal 20 Februari 2019, setiap kapal berbendera Indonesia dan kapal asing yang berlayar di wilayah perairan Indonesia wajib memasang dan mengaktifkan AIS.

Wisnu menyatakan Laksamana Pertama Bakamla Suwito selaku Direktur Operasi Laut Bakamla yang sedang memimpin tim SAR Bakamla di perairan Pulau Lancang memerintahkan Letkol Bakamla Anto Hartanto, komandan Kapal Negara (KN) Pulau Nipah 321, untuk segera bertolak menuju Selat Sunda mendekati kapal tersebut.

"Pada (Rabu, 13/1) pukul 09.30 KN Pulau Nipah 321 segera bertolak menuju Selat Sunda. Tiba di Selat Sunda pukul 13.40, kapal survei Tiongkok terdeteksi berada pada jarak 40 Nm (nautical mile) dengan kecepatan 9 knot dan arah haluan ke selatan. KN Pulau Nipah meningkatkan kecepatan hingga 20 knot untuk mendekati kapal tersebut.''

Berdasarkan hasil komunikasi dan identifikasi, dapat diketahui bahwa kapal itu memang bertolak dari Tiongkok menuju Samudra Hindia dan melewati perairan Indonesia menggunakan hak lintas alur kepulauan sesuai dengan UNCLOS. Dari keterangan yang diberikan penyebab tidak terdeteksinya AIS dalam tiga periode waktu ialah adanya kerusakan pada sistem tersebut. (Cah/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya