Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEBISNIS berbondong-bondong menempati posisi strategis di tingkat legislatif dan eksekutif. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai ramainya posisi eksekutif dan legislatif diisi pebisnis karena alasan ganda. Pertama, mereka berniat untuk mengabdi kepada bangsa dan rakyat.
"Karena dengan menjadi pejabat, pengusaha politisi itu bisa berbuat banyak terutama pada level kebijakan. Idealnya begitu. Yang penting kebijakannya untuk rakyat banyak bukan untuk diri dan kelompoknya," jelasnya.
Kedua, kata Adi, belakangan memang terdapat kecenderungan pengusaha menjadi pejabat untuk menaikkan derajat dan kasta sosial mereka di mata publik. "Suka tidak suka, di negara ini pepsepsi publik terhadap pejabat itu wah sekali, penghormatan terhadap pejabat luar biasa," ujar Adi.
Namun, anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini berpendapat kepentingan pebisnis menjaga kelangsungan usaha lebih kuat, ketimbang berkhidmat dan melayani masyarakat.
"Dalam praktik yang saya amati selama ini para pengusaha yang masuk ke lembaga-lembaga publik, baik eksekutif maupun legislatif masih kental membawa kultur bisnis mereka ke dalam pekerjaan yang mereka jalankan," ujar Titi kepada Media Indonesia, Selasa (29/12).
Menurut dia, fenomena ini banyak menimbulkan banyak benturan kepentingan dan pada akhirnya berujung terjadinya tindak pidana korupsi. Beberapa dari mereka bahkan akhirnya terkena operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Titi mengatakan maraknya pebisnis mengisi jabatan strategis pemerintahan tidak lepas dari mandeknya kaderisasi partai politik. Padahal kaderisasi mampu memberi pemahaman utuh mengenai ideologi ataupun pemahaman atas tugas dan fungsi mereka sebagai pejabat publik.
"Banyak di antara pengusaha itu yang masuk lembaga legislatif dan eksekutif karena kekuatan modal yang mereka miliki," katanya.
Partai memberi lampu hijau bagi pebisnis untuk direkomendasikan ke ruang legislatif dan eksekutif juga akibat politik biaya tinggi. Mahalnya ongkos kontestasi membuat partai politik berlomba-lomba merekrut pengusaha untuk mengatasi persoalan biaya tersebut.
Sayangnya, partai politik mengimbanginya dengan desain pendidikan politik dan skema kaderisasi yang optimal bagi mereka yang berlatar belakang pengusaha.
"Makanya saat mereka menjabat, karakter sebagai pejabat publik yang mestinya menghindari benturan kepentingan tidak sepenuhnya terinternalisasi dengan baik oleh mereka yang berlatar pengusaha ini," pungkas Titi. (P-2)
10.015 pejabat di sektor eksekutif belum menyerahkan LHKPN. Lalu, sebanyak 2.941 penyelenggara negara di sektor legislatif belum menyerahkan berkas asetnya kepada KPK.
Kunjungan-kunjungan para siswa sekolah ke gedung DPRD DKI Jakarta selama ini hanya sebatas pengenalan ruang-ruang kerja anggota dewan dan penjelasan singkat mengenai fungsi legislasi.
Dia mengungkapkan beberapa fasilitas yang proses pembangunannya terus berjalan. Misalnya, pembangunan Istana Wakil Presiden (Wapres).
Para anggota terpilih DPR dan DPRD periode 2024-2029 harus dapat bekerja dengan profesional sesuai dengan aspirasi masyarakat dan mampu menjalankan fungsi pengawasan.
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Adang Daradjatun mengatakan pihaknya sedang meminta klarifikasi dari para anggota DPR yang diduga bermain judi online.
Nilai Transaksi dua anggota DPR dan 58 karyawan yang diduga terlibat dalam perjudian online mencapai hampir Rp2 miliar
Menurut Hadar, partai politik seharusnya dapat membaca kebutuhan masyarakat ataupun wilayah tempat pilkada berlangsung.
Artinya anggota terpilih yang sudah dilantik, yang dikenakan PAW oleh parpol itu karena mereka memang maju Pilkada 2024.
Parpol diminta untuk mengoptimalkan proses rekrutmen dan kaderisasi demi terbentuknya kader-kader berkualitas
Calon-calon yang diusung disebutkan peka terhadap keluhan-keluhan masyarakat.
PKU Dewan Dakwah merupakan program beasiswa S3 atau doktoral, sehingga lahir ulama yang otoritatif menjawab berbagai masalah umat.
PARTAI Solidaritas Indonesia (PSI) dinilai mengabaikan proses kaderisasi dengan menetapkan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, sebagai ketua umum
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved