Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Jerman Ingin Memicu Provokasi Mengirim Mata-Mata ke Markas FPI

Kautsar Bobi
28/12/2020 08:19
Jerman Ingin Memicu Provokasi Mengirim Mata-Mata ke Markas FPI
Petugas keamanan berada di sekitar area markas besar FPI di Petamburan, Jakarta.(Medcom.id/Christian)

ANGGOTA Komisi III DPR Habiburokhman menilai tindakan yang dilakukan seorang staf Kedutaan Besar Jerman ke markas Front Pembela Islam (FPI) beberapa waktu lalu ingin memicu provokasi. Mereka memanfaatkan FPI untuk tujuan tertentu.

"Teman-teman (FPI) ini dijadikan alat saja, (untuk provokasi) terkait persaingan dan sebagainya," ujar Habiburokhman dalam diskusi virtual, Minggu (27/12).

Selain itu, berdasarkan temuan dari Komisi I DPR terungkap warga negara asing (WNA) itu bukan seorang diplomat, melainkan berprofesi sebagai intelijen atau mata-mata. Hal ini menimbulkan pertanyaan alasan seorang mata-mata melakukan operasi secara mencolok.

"Saya jug bingung orang pakai mobil korps diplomatik yang ramai siang bolong, platnya enggak diganti. Kalau operasi intelijen biasa, tidak mungkin seperti itu, 1001 cara enggak harus ke Petamburan," tuturnya.

Politikus Partai Gerindra itu meyakini tidak ada niatan FPI untuk menkhianati negaranya, menjalin kerja sama dengan mata-mata Jerman. 

"Bukan persoalan sanksi hukum, tetapi kecintaan mereka (FPI) dengan NKRI enggak akan sepeti itu," jelasnya.

Lebih lanjut, ia meminta FPI untuk waspada paca-kedatangan seorang intelijen Jerman. Dikhawatirkan FPI ditunggangi kepentingan terselubung.

"Enggak mungkin pihak luar itu ada keinginan baik. Enggak mungkin sekedar pengin tahu, yang mungkin malah ada tendensi-tendensi memafaatkan situasi untuk kepentingan mereka, bukan keuntungan FPI," tuturnya.

Sebelumnya, Staf Kedutaan Jerman di Jakarta mendatangi kantor FPI di Petamburan. Pada Minggu, 20 Desember 2020, Kementerian Luar Negeri memanggil kepala perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta untuk meminta klarifikasi dan menyampaikan protes. Dalam pertemuan, pihak Kedutaan Besar Jerman membenarkan keberadaan staf kedutaan di sekretariat organisasi yang dipimpin Rizieq Shihab.

baca juga: WN Jerman yang Kunjungi FPI Intelijen

Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyebut staf tersebut datang atas inisiatif pribadi tanpa perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedutaan Besar Jerman.

"Atas kejadian ini, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut," tulis keterangan Kemenlu RI dikutip dari laman kemlu.go.id, Minggu (20/12). (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya