Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Tidak Boleh Ada yang Merasa Dominan di Indonesia

Andhika Prasetyo
15/12/2020 14:00
Tidak Boleh Ada yang Merasa Dominan di Indonesia
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo (Dok. MI/IMMANUEL ANTONIUS )

STAF Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo menegaskan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dan multikultural. Oleh karena itu, tidak boleh ada satu kelompok pun yang merasa dominan.

"Negara ini majemuk dan beragam. Negara ini milik semua masyarakat. Tidak boleh ada yang merasa dominan dan berkuasa," ujar Benny dalam acara Persamuhan Lintas Generasi Memaknai Nilai Pancasila di Jakarta, Selasa (15/12).

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu terakhir, terdapat beberapa aksi merugikan yang dilakukan kelompok masyrakat tertentu. Menurut Benny, hal tersebut dilakukan karena mereka merasa dominan dan memiliki kekuasaan atas orang-orang lain.

Ia pun menekankan mereka yang merasa dominan itu tidak lebih dari sebuah upaya untuk merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Oleh karena itu, Pancasila merupakan jawabannya. Pancasila adalah pemandu kebijakan kita dalam merawat kebhinekaan," terangnya.

Baca juga: Mahfud MD: Indonesia Selalu Junjung Harmoni

Nilai-nilai Pancasila, sambung Benny, harus dapat diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan terutama oleh para penyelenggara negara karena mereka adalah sosok yang selalu menjadi sorotan.

Selain itu, aspek lain yang perlu diperhatikan adalah kemajuan teknologi khususnya dunia maya. Benny melihat dunia maya terlalu mengeksploitasi agama, keyakinan, dan hal-hal privat sehingga kerap terjadi benturan.

"Ruang publik harus dibersihkan dari virus kebencian. Ruang publik harus mengaktualisasikan Pancasila. BPIP punya peran melalui ikon-ikon Pancasila untuk membantuk dan menguruskan Pancasila bagi bangsa dan negara," ujarnya. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya