Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Mahfud MD: Indonesia Selalu Junjung Harmoni

Cahya Mulyana
15/12/2020 13:32
Mahfud MD: Indonesia Selalu Junjung Harmoni
 Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.(Antara)

MENTERI Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menilai Pancasila, Islam dan hukum di Indonesia selalu berorientasi pada kehidupan yang harmoni. Jalan tengah menjadi cara utama dalam menyikapi setiap persoalan dan perbedaan yang muncul.

"Saya katakan dengan bangga bahwa Indonesia bisa dicatat sebagai laboratorium pluralisme terbaik dan terbesar di dunia. Sangat plural masyarakatnya saya bercerita kita punya 1360 suku tapi bersatu harmoni," ujarnya dalam acara yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Selasa (15/12).

Menurut dia, uraian itu disampaikan dirinya saat berdiskusi dengan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia yakni Abdul Karim Al Issa di Riyadh, Arab Saudi pada Selasa (8/12). Agama yang ada di Indonesia juga beragam mulai yang diakui yakni Islam, Hindu, Budha, Kristen, Protestan dan Konghucu dan sejumlah kepercayaan yang tumbuh subur.

"Agama banyak keyakinan banyak semuanya hidup harmonis. Gangguan-gangguan kecil tu pasti saja selalu muncul itu secara umum," terangnya.

Ia mengatakan keanekaragaman kepercayaan yang ada menyepakati satu ideologi bernama Pancasila sebagai falsafah Indonesia.

"Jadi kita punya kesepakatan bersama di mana kita akan bersama dalam perbedaan dan itulah yang melahirkan dasar ideologi negara kita Pancasila," paparnya.

Pancasila, kata dia, mengikat perbedaan masyarakat dan mendasari semua kebijakan pemerintah berikut dalam menegakan keadilan melalui hukum. Indonesia juga menerapkan restorative justice yang tidak mencari menang dan kalah tapi diutamakan dalam membangun harmoni.

"Menang kalah itu budaya kontinental tapi kita punya budaya harmoni dari budaya bahari. Di laut itu ada gelombang tapi kalau diliat dari jauh kayaknya rata saja. Penyelesaian menang dan kalah hanya akan menjadikan negara hukum menjadi bisa dijualbelikan," pungkasnya. (Cah/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya