Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Sandiaga Uno Disebut Berpeluang jadi Menteri KKP

Insi Nantika Jelita
01/12/2020 21:10
Sandiaga Uno Disebut Berpeluang jadi Menteri KKP
.(Antara)

SEJUMLAH tokoh digadang-gadang mengisi posisi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai pengganti Edhy Prabowo.

Salah satunya adalah politikus dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno. Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia (UI) Hurriyah.

Dia menilai, Sandiaga Uno memiliki peluang cukup besar untuk dipilih menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo.

"Kalau misalnya Gerindra mempertimbangkan kader yang dianggap punya pengalaman paham soal bisnis, mungkin bisa Sandiaga Uno," kata Hurriyah dalam keterangannya, Selasa (1/12).

Menurutnya, Partai Gerindra perlu berhati-hati betul harus berusaha memperbaiki citra partainya yang sudah sangat tercoreng dalam kasus korupsinya Edhy Prabowo.

Hurriyah menilai, tidak mudah untuk Gerindra asal memilih karena kasus Edhy Prabowo ini bisa sangat mencoreng Partai Gerindra.

"Edhy Prabowo yang notabenenya orang dekat Prabowo baru jadi menteri satu tahunan tiba-tiba sudah kena kasus korupsi, operasi tangkap tangan (OTT) pula. Jadi, Gerindra harus berhati-hati betul untuk mencari figur yang bisa memperbaiki citra partainya," imbuhnya

Hurriyah juga menuturkan, secara kewenangan, penunjukkan menteri maupun reshuffle kabinet kewenangannya ada di presiden bisa memilih siapapun. Namun, jika dalam pembentukan kabinet bisa dianggap dalam bentuk akomodatif.

Selain nama Sandiaga, Hurriyah juga menyebut Anggawira yang juga merupakan kader Gerindra dan dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

"Soal dua nama itu pasti akan sangat tergantung pada deal politik antara presiden dan partai, tapi saya melihat di satu sisi kalau soal kapasitas ketika kemudian kecenderungan pembentukan kabinet atau penunjukkan menteri lebih didasarkan pada pertimbangan politik," pungkas Hurriyah. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya