Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Megawati Minta Tiongkok Jaga Jalan Damai

Sri Utami
20/11/2020 20:25
Megawati Minta Tiongkok Jaga Jalan Damai
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri(MI/ADAM DWI)

INDONESIA dan Tiongkok merupakan dua negara yang telah dipertemukan dalam kelompok negara pernah terjajah yang berjuang dengan upaya sendiri untuk lepas dari penjajahan.

Demikian dikemukakan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri secara daring di hadapan Ketua China Institute for Innovation and Development Strategy, Zheng Bijian, saat memberikan sambutan pembuka pada acara Understanding China Conference 2020, Jumat (20/11). 

Menurut Megawati, Indonesia dan Tiongkok sama-sama merasakan pahitnya penjajahan dan kolonialisme dari negara yang lebih kuat pada masa yang lalu.

"Untuk itu saya sungguh-sungguh berharap agar Tiongkok tetap menjaga jalan damai dan diplomasi dalam  kebangkitannya. Memberi ruang besar bagi kerja sama global yang saling menguntungkan dengan semangat persaudaraan," tegasnya. 

Megawati mengatakan nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme humanis yang selalu selalu ingin bergaul dengan bangsa-bangsa lain di dunia secara setara dan saling menghormati. Di masa pandemi ini, Ia pun engajak semua bangsa-bangsa dunia bergotong-royong, menghentikan pertikaian, peperangan antarbangsa, dan mulai menata peradaban dunia baru pascapandemi covid-19. 

"Masyarakat dunia membutuhkan kerja sama internasional yang  sebaik-baiknya. Saya mengajak seluruh bangsa-bangsa di dunia untuk saling bergotong–royong. Kita membutuhkan inovasi, kerja sama teknologi serta kantong-kantong pertumbuhan ekonomi yang baru," tegasnya. 

Kemajuan teknologi, lanjut Megawati, haruslah dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan membangun peradaban umat manusia. Pemanfaatan kemajuan teknologi dan informasi  juga dapat menjadi salah satu pendorong bagi pertumbuhan ekonomi pascacovid-19. 

Situasi ini juga dapat menjadi momentum yang tepat untuk memberi perhatian lebih bagi ekonomi hijau (ramah lingkungan), menjadikan dunia sebagai sebuah tempat yang lebih nyaman, sejuk dan sehat bagi generasi anak-cucu di masa yang akan datang. 

Megawati mengajak dunia internasional memaknai kebangkitan Tiongkok secara positif dan konstruktif. Memberi kesempatan pada Tiongkok untuk mewujudkan kredo a community with shared future for mankind dan berkontribusi bagi dunia. 

"Dunia saat ini juga dihadapkan pada kebangkitan Tiongkok. Kita melihat pembangunan yang begitu pesat, pertumbuhan ekonomi yang cepat dan mulai terlibatnya Tiongkok secara aktif dalam percaturan dunia. Bahkan di saat awal pandemi covid-19, di mana masing-masing negara sibuk dengan persoalan dalam negerinya, Tiongkok telah terlebih dahulu melakukan upaya memberi bantuan yang konstruktif bagi dunia, termasuk Indonesia," ucapnya. 

Menurut Mega, langkah yang dilakukan Presiden Xi Jinping dalam menetapkan kerangka hubungan internasional berlandaskan a community with shared future for mankind dikenal di Indonesia dengan kearifan lokal yakni gotong- royong. Gotong royong  merupakan intisari  ideologi bangsa yakni Pancasila.

"Paham gotong royong ini lebih dinamis dari paham kekeluargaan. Gotong-royong adalah manifestasi konkret dari semangat kebersamaan dalam masyarakat yang satu sama lain saling bekerja sama, bantu membantu, memeras keringat bersama, kaum yang berpunya  menolong saudaranya yang tidak berpunya, namun tanpa membedakan latar belakang suku, agama, etnis," tutur Megawati. (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya