Headline

Istana minta Polri jaga situasi kondusif.

Pengamat Politik Pertanyakan Kualitas Survei Jokowi Mania

Mediaindonesia.com
07/11/2020 10:32
Pengamat Politik Pertanyakan Kualitas Survei Jokowi Mania
Ilustrasi survei(MI/M Irfan)

KABAR tentang adanya konferensi media yang diselenggarakan Jokowi Mania (Jo-Man) terkait evaluasi kinerja kabiner Joko Widodo-Ma'aruf Amin direspon oleh pengamat politik Abi Rekso yang lantas mempertanyakan kualitas serta metode evaluasi yang dipakai.

Abi menyebut, jika evaluasi kinerja kementerian berdasarkan akal sehat, maka yang muncul adalah KPI bukan asal sebut nama pejabat kementerian.

"Kalau sekadar mengeluarkan rilis evaluasi kinerja kementerian, tanpa metode dan kriteria yang jelas itu seperti survei bodong. Kalau itu penipu juga bisa," kata Abi Rekso.

Abi melanjutkan pola-pola survei seperti ini sarat akan agenda titipan karena publik hanya diberikan nama-nama. Publik tidak diedukasi soal metode, capaian kinerja bahkan kriteria-kriteria kepemimpinan.

Ia pun menyarankan jika Jo-Man memiliki akses langsung ke Presiden, sebaiknya usulan atau evaluasi itu bisa disampaikan langsung kepada Kepala Negara.

"Itu cara yang lebih tepat," imbuh Abi.

Baca juga: Survei Temukan 5 Alasan Publik Puas atas Penanganan Covid-19

Ketika ditanya wartawan terkait dengan tuduhan Ketua Umum Jo-Man Immanuel Ebenezer terhadap Mensesneg Pratikno yang berpolitik dan berbisnis, Abi berpendapat itu seperti fitnah.

"Kalau Mensesneg dituduh berpolitik, harusnya saudara Immanuel paham Presiden pun berpolitik. Mengurus negara ya itu berpolitik. Namun, soal tuduhan berbisnis. Saya mendukung saudara Immanuel untuk membuka segera ke publik agar tidak menjadi fitnah. Karena itu bisa menjadi delik aduan," tutur Abi Rekso.

Dirinya mengajak generasi muda berpolitik secara cerdas dengan akal sehat. Kita harus tinggalkan pola-pola lama yang banyak berbicara tanpa landasan kuat. 

"Saya rasa generasi muda yang terjun politik harus mendidik rakyat dengan akal sehat. Bukan malah terus menghasut rakyat agar berfikir sesat. Itu tindakan jahat," pungkasnya.

Sebelumnya, tersiar berita Jokowi Mania (Jo-Man) mengadakan konferensi media terkait evaluasi kinerja kabinet Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Dalam acara itu, Immanuel Ebenezer selaku Ketua Umum mengajukan 10 nama menteri yang harus diganti. Selain itu, Immanuel Ebenezer juga menuding Menteri Sekretaris Negara Pratikno telah berpolitik dan berbisnis. 

Sepuluh nama itu adalah Mensesneg Pratikno, Menparekraf Wisnutama, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Mentan Syahrul Yasin Limpo, Menteri KKP Edhy Prabowo, Menkominfo Jhony G Plate, Menkes dokter Terawan Agus Putranto, Menag Fachrul Razi dan Menkumham Yasonna Laoly.(RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya