Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PEMERINTAH menegaskan akan memburu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang mengklaim mendalangi penembakan Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Bambang Purwoko. Negara tidak akan tunduk terhadap pelaku segala bentuk tindak kriminal dan gangguan keamanan.
"TPNPB itu yang sudah mengklaim (penembakan TGPF di Intan Jaya) dan itu yang akan kita buru. Itu tugas negara memburu yang begitu, karena itu kriminal," ujar Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD saat memberikan keterangan resmi, di kantor Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Selasa (13/10).
Menurut dia, negara tidak akan tinggal diam terhadap pengganggu keamanan dan keselamatan rakyat. Terlebih itu dilakukan secara terstruktur untuk mengungkap kasus hukum.
Ia mengatakan, secara jelas TPNPB OPM merupakan kelompok kriminal yang harus segera mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. "Karena begitu peristiwa terjadi mereka langsung mengumumkan mereka yang bertanggung jawab. Juru bicaranya langsung," urainya.
Baca juga : Joko Tjandra Jalani Sidang Perdana Kasus Surat Jalan Palsu
TGPF Intan Jaya diserang pada Jumat (9/10) ketika menuju rumah korban penembakan yakni Pendeta Yeremia Zanambani. Sebelum kejadian yang mengakibatkan anggota TGPF tertembak, Bambang Purwoko, terdapat penghadangan dari dua orang perempuan yang membuat laju kendaraan tim melambat.
"Ketika diminta minggir dia (dua perempuan itu) tersenyum saja, lalu datang tembakan dari atas. Sesudah tembakan dari atas kedua perempuan itu menghilang lalu ada tembakan dari bawah untuk memberi kesempatan yang di atas itu lari. Jadi itu sudah diatur seperti itu, itu jelas kelompok kriminal bersenjata," pungkasnya.
Salah satu Anggota TGPF penembakan di Intan Jaya, Bambang Purwoko menjadi korban tembakan saat terjadinya penyerangan di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita, Jumat (9/10). Pascakejadian, juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengklaim mendalangi peristiwa tersebut dengan alasan menolak investigasi yang dilakukan TGPF karena hasilnya dipastikan tidak independen. (P-5)
Semua pihak diminta untuk tidak melibatkan masyarakat sipil dalam menangani konflik bersenjata yang kerap terjadi di daerah Intan Jaya, Papua.
Tokoh perempuan Papua, Rehina Belau menyebut ada tiga kelompok kriminal bersenjata yang hingga saat ini masih menjadi musuh nyata bagi aparat TNI/Polri di Kabupaten Intan Jaya.
Polda Papua menyebut bahwa tidak terjadi pengungsian di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pasca-kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah dengan menembak warga sipil di Kampung Bilogai Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Senin (8/2/2021).
Kelompok kriminal bersenjata dilaporkan telah menembak mati warga sipil Boni Bagau di perbatasan Distrik Sugapa-Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya karena dituduh mata-matan TNI/Polri.
Diketahui Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan pemerintah telah menyelesaikan laporannya terhadap penyelidikan kasus-kasus tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved