Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PARTAI Demokrat secara tegas menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) atau Omnibus Law dalam rapat paripurna DPR RI, Senin (5/10).
Presiden ke-VI RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan, penolakan tersebut bukan suatu bentuk melawan pemerintahan.
"Jadi kalau itu lantas dianggap Demokrat melawan negara, ya tidaklah. Demokrat ini kecil sekarang dan kita juga di luar pemerintahan, kita tahu diri. Tempat kami untuk bersuara di situ (DPR RI)," ujarnya dalam akun Youtube SBY, Senin (12/10).
Penolakan partai besutannya tersebut karena menganggap RUU Ciptaker belum tepat disahkan. Menurut SBY, beberapa pihak masih memperdebatkan aturan sapu jagat tersebut. Misalnya penolakan dari serikat buruh.
Ia menyarankan, pemerintah untuk menjalin komunikasi yang baik dengan pihak yang masih keberatan dengan Omnibus Law.
"Kalau kami ada di pemerintahan pastilah mengingatkan juga, ayo kita tuntaskan dulu (RUU Ciptaker). Jangan terlalu banyak masalah. Mari kita bangun komunikasi lagi dengan semua pihak, kan begitu," tutur SBY.
SBY mengaku bahwa pihaknya setuju jika ada aturan untuk meningkatkan investasi demi pertumbuhan perekonomian.
"Pasti Demokrat akan setuju kalau negara sekarang ini dan ke depan punya UU yang tujuannya bikin ekonomi tumbuh dengan baik. Investasi berjalan, lapangan kerja tercipta dengan catatan niat yang baik itu untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," kata SBY
Namun, SBY mengatakan, aturan itu harus win-win solution alias mendapatkan keuntungan untuk semua pihak. Baik kepada pengusaha, pekerja, dan masyarakat lainnya tidak boleh dirugikan.
"UU itu harapannya kan semua dapat, semua win (menang). Punya usaha atau bisnis win, para pekerja juga win, para pecinta lingkungan juga diperhatikan dan everybody wins. Itu UU yang baik. Itu solusi yang baik kalau ingin meningkatkan investasi dan sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan seperti itu," pungkasnya. (OL-8)
WAKIL Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengajak seluruh masyarakat, terutama warga Bali untuk sama-sama memperjuangkan UU Kebudayaan.
Omnibus Law: Kupas tuntas kebijakan ekonomi terbaru, dampak, dan peluangnya. Panduan lengkap untuk memahami perubahan signifikan ini!
DIREKTUR Pusat Studi Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Andalas Charles Simabura berpendapat rancangan undang-undang Kepemiluan rawan diakali ketika menggunakan model omnibus law.
Kajian itu pun, kata dia, akan membahas agar produk undang-undang tak menyalahi aturan yang ada.
Bima memastikan bahwa Kementerian Dalam Negeri sebagai perwakilan pemerintah akan berkomunikasi dengan Komisi II DPR RI mengenai putusan MK tersebut.
Dalam putusannya, MK telah menyatakan bahwa ambang batas parlemen konstitusional bersyarat harus dijalankan pada tahun 2029 dan pemilu berikutnya.
kehadiran UU Cipta Kerja merupakan momentum yang tepat bagi generasi muda untuk mengembangkan kewirausahaan dan keterampilan kerja
Buku UU Cipta Kerja nanti dapat menjelaskan bagaimana latar belakang yang mendasari pembuatan UU Ciptaker
UU Cipta Kerja merupakan sebuah instrumen deregulasi dan debirokratisasi.
Buku UU Cipta Kerja nanti dapat menjelaskan bagaimana latar belakang yang mendasari pembuatan UU Ciptaker
Satgas Percepatan Sosialisasi UU Cipta Kerja menyelenggarakan Focus Group Discussion ( FGD) bersama Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved