Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Presiden: Ruang Demokrasi Kerap Dibajak untuk Pemaksaan Kehendak

Dhika kusuma winata
18/9/2020 16:30
Presiden: Ruang Demokrasi Kerap Dibajak untuk Pemaksaan Kehendak
Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Pimpinan Pusat GP Ansor, tahun lalu(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

PRESIDEN Joko Widodo mengajak semua anak bangsa untuk terus merawat kemajemukan. Presiden menegaskan perbedaan merupakan keniscayaan dalam kehidupan demokrasi dan perlu dipandang sebagai modal penting bangsa ini untuk menjadi negara maju.

Hal itu ditegaskan Presiden Jokowi saat membuka Konferensi Besar XXIII Gerakan Pemuda (GP) Ansor 2020 melalui video konferensi dari Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/9).

"Keragaman dan perbedaan bukanlah kelemahan melainkan sebuah kekuatan yang kalau disatukan akan membuat negara dan bangsa kita menjadi negara maju yang berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia," ucap Presiden.

Presiden Jokowi juga mengingatkan agar kebebasan dalam demokrasi tidak dimanfaatkan untuk memaksakan kehendak. Menurutnya, sistem demokrasi saat ini telah memberikan ruang kebebasan yang luas untuk menyatakan pendapat. Namun, imbuh Jokowi, ruang kebebasan itu justru sering dibajak untuk mengklaim kebenaran sepihak.

"Ruang kebebasan itu justru sering dibajak untuk mengklaim dirinya yang paling benar dan yang lain dipersalahkan, lalu merasa berhak memaksakan kehendak karena merasa paling benar," ucap Presiden.

Terkait hal itu, Presiden mengajak GP Ansor yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) agar terus mewarisi semangat para ulama yakni mencintai Tanah Air sebagai bagian dari iman. Warisan semangat para ulama itu, imbuh Presiden, membuat GP Ansor selalu dibutuhkan kehadirannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Ini telah dibuktikan oleh GP Ansor dalam kiprahnya selama lebih dari setengah abad untuk terus berdiri kokoh memainkan peran sebagai simpul kebangsaan. Ini yang saya sejak lama sangat mengapresiasi dan menghargai kiprah GP Ansor," ujar Jokowi.

Presiden dalam kesempatan itu turut memuji GP Ansor yang dinilai teruji mampu menjadi perekat di tengah keragaman dan perbedaan. Kehadiran Banser GP Ansor juga disebut Presiden telah ikut memberikan rasa aman bagi semua anak bangsa dalam menjalin tali persaudaraan.

"Peran sejarah GP Ansor ini sangat relevan dengan kondisi negara yang majemuk, yang beragam dalam suku agama dan juga budaya. Karena itu saya berharap seluruh kader GP Ansor meneladani sikap terpuji yang diambil para ulama untuk selalu tawassuth (sikap tengah), tawazun (seimbang), i'tidal (tegak lurus), tasamuh (toleransi), tanpa menghilangkan semangat amar ma'ruf nahi mungkar," tukas Jokowi.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya