Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PRESIDEN Joko Widodo meminta kepada kepala daerah yang hendak mengambil keputusan krusial terkait penanganan covid-19 untuk selalu lebih dulu melihat data dan fakta di lapangan.
"Keputusan-keputusan dalam merespon penambahan kasus, saya minta semua selalu melihat data sebaran. Jangan buru-buru menutup sebuah wilayah, kabupaten, kota. Kalau kita kerja berbasis data, langkah intervensi akan berjalan lebih efektif dan bisa segera menyelesaikan masalah di lapangan," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Senin (14/9).
Menurutnya, pembatasan berskala mikro atau lokal menjadi strategi yang lebih cocok untuk diterapkan demi menekan angka pertumbuhan kasus.
"Intervensi cukup di tingkat RT, RW, desa atau kampung sehingga penanganan bisa lebih detil dan lebih fokus," ujar Presiden.
Baca juga: JK Dukung PSBB DKI
Ia beralasan, meskipun sebuah provinsi berada pada status risiko tinggi atau zona merah, tidak semua kabupaten/kota di dalamnya memiliki status yang sama.
"Tidak semua kelurahan, kecamatan mengalami hal yang sama. Ada yang di zona hijau, kuning. Oleh karena itu perlu perlakuan yang berbeda-beda. Penanganan jangan digeneralisir," tutur Kepala Negara.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak Senin (14/9) untuk waktu 14 hari. Keputusan ini diambil setelah melihat lonjakan kasus baru covid-19 hingga 49% atau 3.864 orang selama September ini. Adapun terjadi kenaikan angka kematian akibat covid-19 hingga 14% dalam 12 hari.
“Sejak 4 Juni sudah transisi di mana kegiatan yang semula ditutup lalu dibuka lagi. Tetapi selama 12 hari terakhir, ada masalah yang cukup menantang. Maka dua pekan ke depan memasuki masa pembatasan berbeda dibandingkan masa transisi kemarin,” ujar Anies dalam konferensi pers, Minggu (13/9).(OL-5)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved