Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Cipayung Plus Ajak Hentikan Kegaduhan Politik

Cah/P-2
12/9/2020 06:35
Cipayung Plus Ajak Hentikan Kegaduhan Politik
Ilustrasi -- Kelompok Cipayung Plus pada 24 April 2019(Medcom.id/ M Syahrul Ramadhan)

KELOMPOK Cipayung Plus melalui Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) mengajak masyarakat dan elite untuk menjaga kebersamaan dan menghindari kegaduhan politik. Pasalnya, situasi bangsa Indonesia saat ini sedang berkabung dengan pandemi covid-19 yang diikuti kemerosotan ekonomi.

“KAMMI mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk elite-elite politik untuk menjaga stabilitas politik, sebab masyarakat begitu menginginkan Indonesia yang damai, rukun sehingga keutuhan NKRI terjaga”, ujar Ketua Umum PP KAMMI Susanto Triyogo di Jakarta, kemarin.

Menurut Susanto, seharusnya pandemi covid-19 bisa menjadi momentum untuk menyatukan semua lapisan masyarakat. Kenyataannya, masyarakat dan elite masih terbelah. “Harusnya di tengah pandemi covid-19 ini teman-teman atau masyarakat yang memiliki pandangan politik merendahkan hati dahulu untuk sama-sama memikirkan keadaan negara ini agar cepat pulih,” ujar Wasekjen PP KAMMI Arjun Fatahillah.

Salah satu kegaduhan politik yang dimaksud ialah kehadiran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dideklarasikan pada 18 Agustus lalu di pelataran Tugu Proklamasi, Jakarta. Sejumlah elite politik hadir dan mendukung aksi itu, di antaranya tokoh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Kehadiran KAMI justru memunculkan polemik dan reaksi-reaksi dari berbagai pihak, termasuk memunculkan kelompok-kelompok tandingan lainnya. Bahkan, belakangan di beberapa daerah justru mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat karena KAMI dianggap membuat kegaduhan politik dan berpotensi memecah belah bangsa.

Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia (UI) Ridwan Habib mengingatkan jaringan teroris akan dengan mudah masuk ke negara yang dalam keadaan berkonfl ik. Keberadaan mereka akan semakin eksis dan menjadi ancaman tersendiri apabila masyarakat menganggap isu terorisme hanyalah isapan jempol atau rekayasa. (Cah/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya