Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KETUA Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku kesulitan dalam mencari penerus kepala daerah yang berprestasi seperti Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Keduanya mampu membawa perubahan di daerah masing-masing dan yang utama sangat melindungi rakyatnya.
"Banyak sekali pemimpin-pemimpin yang tidak saya bisa sebutkan satu per satu, yang keberhasilannya sangat luar biasa. Seperti, kalau boleh saya sebut mencari Ibu Risma. Menurut saya, itu menjadi beban bagi saya. Luar biasa dedikasinya menjadikan Kota Surabaya sebuah kota yang sekarang juga sudah terkenal di dunia," kata Mega saat membuka sekolah partai yang dihadiri 129 calon kepala daerah dan wakil kepala daerah gelombang pertama melalui telekonferensi, Jumat (21/8).
Megawati mengingatkan kepada para calon kepala daerah yang diusung partainya, PDIP sangat ketat dalam proses pemilihan pemimpin di daerah. Setiap pergerakan para calon kepala daerah dan wakilnya akan terus dipantau.
Putri Presiden Soekarno tu menilai cara itu untuk membentuk kepala daerah yang berprestasi seperti Risma. Walikota Surabaya itu mampu menurunkan suhu udara Kota Surabaya menjadi dua derajat celcius.
Baca juga : KPU Pastikan Hak Pilih Pasien Positif Korona Terpenuhi
Kebijakan Risma juga dinilai sangat pro lingkungan hidup yang menjadi isu teraktual di dunia. "Bukan main-main, itu suatu pekerjaan yang luar biasa," tambah dia.
Selain Risma, kata Megawati, sangat sulit mencari sosok Azwar Anas, yang membawa kemajuan di Banyuwangi. Baginya, kepemimpinan Anas membawa Banyuwangi sebagai kota dengan destinasi wisata yang luar biasa.
"Dan hal-hal seperti ini, tergantung dari pemimpinnya. Kalau pimpinannya mau bergerak dengan rakyat, berjuang dengan rakyat, mempunyai inspirasi sangat kreatif, maka pasti akan memungkinkan untuk dapat lalu dilihat rakyat, dicintai rakyat, dan rakyat pasti akan memilih," pungkasnya. (OL-7)
Abdul menjelaskan, penyidik belum menahan tersangka karena pemeriksaan akan dilanjutkan.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yalimo, Papua sebagai penyelenggara pemilu dituding telah melakukan pelanggaran etik.
PAGUYUBAN Nusantara Yalimo Bangkit meminta MK untuk tidak mematikan suara rakyat Yalimo, dengan putusan yang semestinya
DEWAN Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memberhentikan dua anggota KPU Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari jabatannya.
Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah tercatat sukses, meski dalam kondisi pandemi COVID-19. Pengalaman itu menjadi rujukan untuk penyelenggaraan berbasis manajemen risiko Pemilu 2024.
Ppartai politik juga harus ambil bagian dalam mendinginkan suasana dan mengajak pendukungnya untuk bisa menerima putusan MK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved