Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Obat Covid-19 Karya BIN-Unair Tinggal Tunggu Izin Edar

S2-25
18/8/2020 05:30
Obat Covid-19 Karya BIN-Unair Tinggal Tunggu Izin Edar
(Dari Kiri): Sukamta (anggota Komisi I DPR RI), Prof DR Mohammad Nasih (Rektor Universitas Airlangga), Meutya Hafid (ketua Komisi I DPR RI)(DOK UNAIR)

KASUS positif covid-19 di Indonesia sudah lebih dari 130 ribu per Minggu (16/8). Sejak akhir Februari, pandemi covid-19 di Tanah Air bahkan telah mengakibatkan 6.000 orang meninggal dunia. Bahkan di dunia, jumlah kasus positif telah menembus angka 21 juta, dengan jumlah kematian mencapai 762 ribu orang.

Angka kematian akibat covid-19 di Indonesia cukup tinggi, bahkan melebihi rata-rata dari negara lain di dunia dalam persentasenya. Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, berlomba-lomba mencari dan menguji untuk menemukan obat antibodi virus korona baru ini.

Badan Intelijen Negara (BIN) seba-gai garda keamanan paling depan di Tanah Air pun bergerak untuk mem-bantu upaya pemerintah khususnya dalam pencegahan dan penyebaran covid-19. Sebagaimana arahan dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, lembaga ini kemudian membentuk intelijen medis.

Sejak virus ini dinyatakan menjangkiti Indonesia awal Maret, BIN melakukan tes cepat, berupa rapid test serta swab test di seluruh daerah Indonesia, di antaranya Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. BIN juga melakukan tracing serta treatment agar pasien positif covid-19 bisa kembali pulih.

Langkah selanjutnya ialah menginisiasi pembuatan obat covid-19 dengan menggandeng Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebagai peneliti. Dari penelitian yang dilakukan Unair dan diinisiasi BIN bekerja sama dengan TNI-AD itu akhirnya membuahkan hasil positif dengan telah lolosnya uji klinis tahap 3.

Hasil itu kemudian diserahkan Unair kepada TNI-AD dan BIN untuk dianjutkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar dapat diproses izin edarnya.

“Obat ini tinggal menunggu izin edar dari BPOM,” kata Kepala Staf TNI-AD Jenderal Andika Perkasa usai penyerahan uji klinis tahap ketiga obat penawar covid-19 oleh Unair) di Mabes TNI-AD Jakarta, Minggu (16/8).

“Pada Rabu saya menghadap Kepala BPOM dalam rangka secara resmi mohon dukungan untuk percepatan izin,” lanjut Andika.

Penyerahan yang dilakukan di Mabes TNI-AD itu dihadiri Sestama BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo. Ia mewakili BIN menerima secara simbolis hasil uji klinis anti covid-19 dari Rektor Unair Mohammad Nasih.

“Kondisi pandemi covid-19 mengejutkan dunia termasuk Indonesia ini. Sementara kita belum ada vaksin maupun obat untuk penyembuhan pasien ini. Oleh karena itu, sesuai arah an dari Kepala BIN, kami diarahkan untuk mencari atau memperce-pat penemuan vaksin dan obat ini,” ujar Bambang.

Menurut dia, pihaknya akan terus melakukan tes sebagai upaya pencegahan, selain melakukan pengobatan kepada pasien guna mempercepat penyembuhan.

Bambang menyampaikan, proses uji klinis obat anti covid-19 pertama dimulai pada akhir Mei. Selanjutnya, tahap kedua dilakukan pada akhir Juni dan tahap ketiga atau terakhir pada 3 Agustus.

Seluruh tahapan tersebut telah melibatkan instansi dan lembaga terkait mulai dari BPOM, Komite Obat RS Unair, dan Balitbangkes Kementerian Kesehatan.

“Jadi proses ini sebenarnya sudah kami deteksi sejak Desember (2019), kemudian Januari mulai sejak ramai di Wuhan. Kemudian kami bekerja sama dengan Unair,” katanya. (S2-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya