Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

HUT RI ke-75, Saatnya Serius Jalankan Reformasi

Cahya Mulyana
17/8/2020 07:25
HUT RI ke-75, Saatnya Serius Jalankan Reformasi
Ilustrasi--Peserta mengikuti lomba pukul bantal untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI di Kelurahan Kemaraya, Kendari, Minggu (16/8).(ANTARA/Jojon)

NILAI-NILAI perjuangan para pahlawan kemerdekaan mesti diamalkan generasi bangsa saat ini. Tongkat estafet perjuangan tidak boleh berhenti dengan berusaha sesuai kemampuan masing-masing. Terlebih, saat ini, bangsa sedang dilanda pandemi covid-19 yang memukul kesehatan, ekonomi dan sendi-sendi kehidupan lainnya.

Untuk itu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengajak semua pihak menjalankan berbagai agenda reformasi supaya negara ini segera bangkit menjadi negara maju.

"Arti kemerdekaan Indonesia senantiasa diuji oleh tantangan-tantangan zaman krisis kesehatan dan ekonomi karena covid-19, persaingan usaha, dagang dan investasi di level nasional dan global yang semakin ketat," paparnya kepada Media Indonesia, Senin (17/8).

Baca juga: Peringati HUT RI ke-75, Sespimti Adakan KKLN Secara Virtual

Menurut dia, tuntutan saat ini fokus pada pembangunan yang berkelanjutan dan sensitif terhadap perubahan iklim, perkembangan teknologi yang menggantikan pekerjaan unskilled dan low skilled workers. Tantangan ini perlu direspon dengan baik.

"Bukan hanya secara teoritis, kampanye, propaganda atau bahkan kebijakan semata tetapi perlu dijadikan perubahan yang konkrit di lapangan yang bisa dimanfaatkan secara langsung oleh stakeholder," ujarnya.

Dengan begitu, ekonomi nasional dapat maju dan menjadi lebih baik. Reformasi kebijakan perlu dilakukan secara konsisten dan tegas agar Indonesia tidak hanya eksis sebagai bangsa yang besar dengan penduduk dan potensi ekonomi besar tetapi sebagai bangsa yang adaptif, kompetitif, dan berdaya saing.

"Segala potensi ekonomi kita juga bisa dimaterialisasi bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dan kita tidak lagi tertinggal dari bangsa lain yang lebih cepat, lebih berani atau lebih konsisten mereformasi iklim usaha dan investasinya untuk menjadi lebih berdaya saing di pasar global," paparnya.

Karena itu, reformasi iklim usaha dan investasi nasional, reformasi birokrasi, reformasi skills tenaga kerja, reformasi guna mempercepat adopsi teknologi dan memudahkan inovasi industri di Indonesia harus terus dilakukan secara konsisten dan tegas. Indonesia pun nantinya secara konsisten dapat muncul sebagai negara yang maju dan berdaya saing tinggi apa pun tantangan jaman yang muncul.

Peran pemerintah memeratakan pendapatan dan sebagai penyelenggara dan pengelola social safety net juga perlu dikedepankan dan dilakukan secara profesional. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi nasional tidak hanya terjadi secara agregat dari besaran GDP tetapi terefleksikan pada pendapatan riil masyarakat di semua kalangan.

Peran pemerintah sebagai penyelenggara dan pengelola jaminan sosial juga penting untuk dilakukan secara profesional dan transparan.

"Itu agar dalam masa krisis masyarakat Indonesia juga memiliki resilience yang tinggi karena social safety net nasional betul-betul berfungsi sebagai bantalan dan fall back position yang cukup menyokong kebutuhan masyarakat untuk bangkit kembali ketika dihantam krisis," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya