Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPALA divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkap alasan mencegah Pengacara terpidana kasus korupsi hak tagih Bank Bali Joko Soegiarto Tjandra, Anita Kolopaking, ke luar negeri, sebagai bentuk antisipasi.
"Bukan (tidak kooperatif), hanya antisipasi karena terkait kasus Brigjen Prasetijo Utomo (BPU) ," ucap Argo di Lapangan Tembak, Jakarta Timur, Minggu (26/7).
Penyidik, kata dia, masih melakukan pemeriksaan terkait pembuatan surat jalan Joko Tjandra. Anita Kolopaking diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Argo menuturkan penyidik juga memintai keterangan Anita soal keberangkatan Joko Tjandra ke Pontianak. Sebab Anita dan BPU diduga menemani Joko Tjandra.
"Berkaitan dengan pembuatan surat jalan itu dan Keberangkatan ke Pontianak dari Jakarta," katanya.
Baca juga : DPR, KPK Bisa Bantu Usut Joko Tjandra
Argo mengatakan pemeriksaan terhadap Anita Kolopaking pada Kamis (23/7), dinilai cukup. Namun tak menutup kemungkinan Anita akan kembali diperiksa.
Swafoto Brigjen Prasetyo bersama Joko Tjandra dan kuasa hukumnya, Anita Kolopaking, beredar ke publik melalui unggahan akun Twitter El Diablo @xdigeeembok. Dalam foto itu, Prasetyo, Anita, dan Joko Tjandra berfoto bersama dengan latar belakang pesawat saat tiba di Pontianak, Kalimantan Barat.
Mereka disebut menumpangi jet carteran pesawat yang dioperatori PT Transwisata Prima Aviation jenis King Air 350i PK-TWX. Nama mereka tertera dalam manifes penerbangan, Sabtu (6/6).
Dikarenakan kasus ini, Prasetyo dicopot dari jabatannya. Dia terbukti menerbitkan surat jalan untuk buronan kelas kakap tersebut. (P-5)
Pengamanan dari TNI-Polri tidak hanya kepada institusi kejaksaan, tetapi juga kepada para jaksa yang merupakan bagian dari aparat penegak hukum.
Demo di Balai Kota Jakarta pada hari ini berakhir ricuh hingga melukai sejumlah polisi. Akibat hal tersebut, sebanyak 93 mahasiswa kini diamankan oleh pihak kepolisian.
KEPOLISIAN akan mengusut tuntas kasus grup Facebook hubungan sedarah (Inses).
Tidak ada lagi ruang pribadi bagi seseorang yang duduk dan telah duduk pada jabatan publik.
Pihak kepolisian pun terus melakukan patroli pengamanan untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Ia mengatakan pengamanan ini bukan sekadar menjaga keamanan, tapi juga memberikan rasa damai. Negara hadir untuk semua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved