Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

NU Usulkan Tiga Evaluasi

Atikah Ishmah Winahyu
26/7/2020 04:50
NU Usulkan Tiga Evaluasi
Program Organisasi Penggerak Kemendikbud(Kemendikbud/Tim Riset MI-NRC)

PROGRAM yang baik tidak boleh dibatalkan atau dihilangkan. Jika di awal atau dalam perjalanan ada kekurangan, evaluasi memang wajib dilakukan.

Pernyataan itu dilontarkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dan Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdatul Ulama Arifin Junaidi di Jakarta, kemarin. Keduanya sepakat Prog ram Organisasi Penggerak yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim memiliki tujuan baik dan mulia.

“Program Organisasi Penggerak merupakan salah satu upaya terobosan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan. Jangan sampai karena ada polemik, program ini dihilangkan,” tutur Hetifah.

Ia sepakat beberapa hal perlu disesuaikan, di antaranya soal program ini bisa mendorong lebih banyak lagi pihak yang berpartisipasi. “Prinsip program ini kan kerelawanan, gotong royong. Jangan sampai dia tercampur dengan motivasi lain.”

Program untuk meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah dengan melibatkan peran serta organisasi kemasyarakatan itu oleh Arifin Junaidi juga dinilai bagus. “Ma’arif sudah berpuluh-puluh tahun melaksanakannya.”

Karena programnya bagus, ia berharap pelaksanaannya juga bagus. “Kalau programnya bagus, tapi dijalankan secara tidak bagus, hasilnya bisa tidak bagus,” tegasnya.

Ia mengusulkan tiga hal yang harus dievaluasi dalam program ini, yakni kriteria peserta, prosedur pelaksanaan, dan efektivitas program di era pandemi.

Dengan terus terang, Arifin menilai banyak organisasi yang tidak jelas asal-usulnya diloloskan dalam seleksi Program Organisasi Penggerak. Daftarnya beragam, mulai lembaga zakat sampai yayasan filantropi.

Masukan

Pada Jumat (24/7) malam, Menteri Nadiem memutuskan untuk mengevaluasi Program Organisasi Penggerak. Alasannya, sebagai salah satu program unggulan, ia perlu disempurnakan.

“Kami sudah mendengar berbagai masukan yang sangat konstruktif. Kami berkomitmen untuk selalu menyempurnakan program yang sudah diluncuran. Karena itu, untuk Program Organisasi Penggerak, Kementerian Pendidikan dan Kebuadyaan telah memutuskan untuk melakukan evaluasi lanjutan,” tandasnya.

Evaluasi akan berlangsung selama 3-4 minggu. Nadiem akan mendengar masukan dari berbagai pihak sehingga program ini memiliki integritas dan transparansi yang baik.

Program Organisasi Penggerak merupakan upaya kementerian untuk mewadahi inovasi pembelajaran yang digerakkan masyarakat, terutama oleh organisasi kemasyarakatan yang menggeluti bidang pendidikan. Tujuannya meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah di jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Kemendikbud menganggarkan dana sebesar Rp595 miliar untuk program ini. Ada 4.464 organisasi yang mendaftar dan yang lolos mencapai 184 proposal dari 156 lembaga. Jumlah kucuran dana untuk mereka bervariasi. Sebanyak Rp20 miliar per tahun untuk target pelatihan 1.000 sekolah, Rp5 miliar untuk 21-100 sekolah, dan Rp1 miliar untuk 20 sekolah.

Selain murni dari APBN, program ini juga memberi kesempatan organisasi berpartisipasi dengan skema pembiayaan mandiri dan dana pendamping. (Wan/Ant/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya